Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Henna, dari Upaya Memperias Diri hingga Bahayanya

19 Januari 2019   11:11 Diperbarui: 13 Juni 2019   21:45 1535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: pixabay/lukin_photography

Jenis ini yang paling aman digunakan.Tetapi perlu waktu 3 hari setelah applikasi sampai warna henna ini muncul di kulit.

Namun sebelum menato tubuh, Irmina Gultom mengingatkan, sebaiknya seseorang juga telah memahami konsekuensi yang mungkin timbul setelah menato, terutama dari sisi kesehatan.

Untuk tato temporer --bersifat sementara-- sendiri umumnya bahan pewarna yang digunakan berasal dari tanaman yakni Daun Pacar (Lawsonia inermis L.) yang menghasilkan warna jingga kecoklatan atau merah kecoklatan.

"Ketika ada warna lain yang muncul seperti hitam atau biru, berarti ada bahan lain yang ditambahkan," lanjut Irmina Gultom.

Pada dasarnya itu adalah pewarna yang digunakan untuk rambut. Makanya, sebelum menggunakan jenis pewarna tersebut pada bungkusnya dicantumkan peringatan untuk melakukan Patch-Test (Uji Tempel) sebelum digunakan.

Bahan memang ini tidak semestinyanya diaplikasikan ke permukaan kulit karena pada orang-orang tertentu bahan ini dapat menyebabkan reaksi alergi. Tujuannya, lanjutnya, tentu untuk mendeteksi adanya reaksi alergi atau tidak.

Reaksi alergi yang dihasilkan oleh pewarna tersebut beragam. Tergantung respon tubuh seseorang terhadap zat asing tersebut.

"Bisa berupa ruam kemerahan, bengkak/benjolan di sekitar area tato, hingga demam sebagai indikasi adanya infeksi bakteri atau virus," katanya.

***

Satu waktu Dr. Wahyu Triasmara menerima pasien dengan kulit tangan memerah dan kulitnya membentuk keloid. Setelah diperiksa ternyata produk henna yang digunakan untuk melukis tangannya telah tercampur para-fenilendiamin atau PPD (coal tar) dan benzene.

"Reaksi alergi terhadap para-fenilendiamin bisa berupa rasa gatal, ruam, gatal-gatal di sekujur tubuh, luka bakar parah, berlangsung pembengkakan, meninggalkan bekas luka permanen, kerusakan hati, dan yang paling mengancam kehidupan adan adalah kerusakan pada organ pernapasan," kata Dr.Wahyu Triasmara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun