Perusahaan media monitoring, Isentia, menggelar diskusi bertajuk "Indonesia Media outlook 2018", di Jakarta, Kamis (20/09/2018).
Hadir sebagai panelis Ratna Insana (Vice Coordinator Departement Media & Public Relations INASGOC - Asian Games 2018) dan Fathir Fajar Shidiq (Depok City Government).
Dalam diskusi para panelis menceritakan bagaimana fenomena media mainstream dan sosial saat ini. Berbicara itu, maka hoaks tak bisa dilepaskan.
Ratna, misalnya. Ia menceritakan selama Asian Games 2018 harus berurusan dengan ribuan media, baik cetak, elektronik, maupun sosial. Ia mengatakan, setiap harinya ada lebih dari seribu artikel per hari terkait Asian Games 2018.
Yang berbahaya, katanya, hoaks akan menjadi viral di tangan orang yang tepat. Tentu, itu sebuah sindiran.
Lain lagi yang dikatakan oleh Fathir. Kesehariannya di pemerintahan yang harus melakukan monitoring dan pelayanan bagi masyarakat di Depok, Jawa Barat, ia beserta timnya mesti bertindak cepat. Sebab, kalau tidak, keluhan warga bisa cepat viral di media sosial.
"Keluhan bisa menjadi viral. Di Facebook, Twitter, Instagram atau media sosial lainnya. Bila viral, sebuah brand pasti akan terpuruk imejnya," ujarnya.
Isentia Thought Leaders Series merupakan rangkaian perdana dari perusahaan media monitoring Isentia.
Sedangkan Isentia sendiri sebuah perusahaan yang melakukan pemantauan media berupa analisis maupun dokumentasi yang berbasis di Australia.
(ibs)