Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Yang Perlu Kamu Tahu dari Kegiatan Hari Pertama Mengantar Sekolah

16 Juli 2018   06:52 Diperbarui: 16 Juli 2018   09:23 1655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lebih menarik lagi di Jepang. Sekolah tempat anaknya Weedy Koshino belajar malah hanya membolehkan di antar pada kelas 1 saja atau anak baru pindahan dari sekolah lain. Setelah kenaikan ke kelas 2 sampai 6, kata Weedy Kosino, mereka sama sekali tidak diantar oleh orang tua. Termasuk menjemput!

(Foto dokumentasi: Weedy Kosino)
(Foto dokumentasi: Weedy Kosino)
Tapi, ketika hari pertama itu, setiap sekolah akan melaksanakan upacara Nyuugakushiki.

"Para orang tua biasanya mengenakan baju formal, berupa blazer atau jas, layaknya pakaian kalau kita ingin berangkat ke kantor. Sedangkan anak-anak tak kalah necisnya, baju dan tas ala nyuugakushiki pun akan banyak dipakai oleh anak-anak kecil yang baru masuk sekolah ini. Serta tak lupa tas randoseru baru sebagai ciri khas anak-anak yang baru masuk SD di Jepang," tungkasnya.

5/  

Yang perlu juga kita tahu: Orang-orang tua kita dahulu justru lebih banyak mengajarkan kemandirian kepada anak-anaknya bukan mengajarkan kecengengan apalagi kemanjaan.

Menurut Syahirul Alim, hal terpenting dari mengantar anak di hari pertama sekolah yaitu membentuk kemandirian seorang anak karena seluruh orang tua sudah disodori berbagai macam fasilitas yang dibuat semakin memudahkan dan instan.

Kemudian bersikap mandiri menjadi penting dalam mengarungi seluk beluk kehidupan manusia. Sebab, lanjutnya, seorang anak akan tumbuh dewasa dan terus menerus berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, sehingga akan terjadi relasi kompetitif antarindividu dalam lingkungannya.

(Foto dokumentasi: Charles Emanuel)
(Foto dokumentasi: Charles Emanuel)
"Menjadikan seseorang anak menjadi mandiri adalah bagaimana setiap orang tua mampu mengarahkan dan memberikan jawaban-jawaban mendidik atas pertanyaan-pertanyaan anak sehingga mampu menumbuhkembangkan kemandiriannya dalam hidup," tulisnya.

6/  

Memulai hari pertama di sekolah dengan perkenalan siswa terhadap local knowledge seakan menandai penerapan context based.

Hal semacam ini yang kemudian membuat Achmad Syaifullah berpendapat bahwa siswa semestinya memelajari apa yang dialaminya (ke-kini-an) di lingkungan sekitarnya tanpa kehilangan universalitas cakrawala ilmu dan pengetahuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun