Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tentang Curahan Hati Seorang Satpam dan Pesawat Nirawak yang Membunuh Nurani

6 November 2017   22:50 Diperbarui: 7 November 2017   00:02 2488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tribun Style - Tribunnews.com

Selengkapnya.

3. Pesawat Nirawak Sang Pembunuh Nurani

Sumber foto: scout.com
Sumber foto: scout.com
Baru-baru ini militer Amerika berhasil memporak menghancurkan pangkalan ISIS di Somalia dengan menggunakan drone.Hanya bermodalkan joystick,seseorang dari jarak amat jauh mampu membunuh manusia lain.

Dari layar yang menghubungkan drone dengan penggunanya, terlihat titik-titik manusia berhamburan dari markas ISIS. Padahal anak-anak kecil di rumah sering diperingati oleh orang tua untuk tidak bermain game atau menonton tayangan berbau kekerasan.

Penghancuran yang disebabkan oleh droneternyata memiliki dampak psikis bagi penggunanya. Menurut survei dari militer AS, sebanyak 46% pilot drone menderita stres oprasinoal.

Selengkapnya.

4. Komposisi Tubuh, Pentingnya Massa Otot bagi Atlet

Ilustrasi. Bussinessinsider
Ilustrasi. Bussinessinsider
Berat badan nyatanya tak melulu soal lemak, ternyata massa otot bisa menyebabkan seseorang tambah berat. Namun jika massa otot sesuai dengan tinggi badan dan beberapa komponen lainnya, akan bagus untuk perkembangan seorang atlet olahraga.

Setiap atlet di seluruh cabang olahraga memiliki komposisi tubuh idealnya sendiri. Bahkan, para pemain sepak bola di posisi penyerang, gelandang, atau pemain bertahan juga berbeda. Namun di banyak olahraga dengan kurangnya profesionalitas dalam hal managerial, pelatih hanya meminta pemain dengan tubuh lebih besar untuk diet walau tak ada ukuran baku mengelompokan pemain-pemain gendut dan ideal.

Indonesia sendiri tidak memiliki standarisasi berat badan dan massa otot ideal bagi atlet karena kesadaran menerapkan sains dalam olahraga. Simak ulasan lengkapnya pada tautan di bawah ini.

Selengkapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun