Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menjadi Bapak Rumah Tangga, Bagaimana Rasanya?

8 Oktober 2025   20:00 Diperbarui: 9 Oktober 2025   09:31 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Menjadi bapak rumah tangga. (Diolah kompasiana dari foto dokumentasi ANDYLALA via kompas.id)

Kompasianer, apakah terpikir untuk resign dari pekerjaan dan memilih menjadi bapak rumah tangga? Beranikah kamu mengambil keputusan itu suatu hari nanti?

Pilihan ini tentu tidak mudah, karena berarti meninggalkan karier yang sudah dibangun sekaligus menghadapi pandangan miring masyarakat.

Seperti yang pernah terjadi di China. Banyak pria berbondong-bondong resign dari pekerjaannya dan memilih menjadi "bapak rumah tangga".

Mereka memilih fokus memasak, membereskan rumah, dan mengurus anak, sesuatu yang sebelumnya lebih sering dilakukan para istri.

Fenomena ini perlahan menggeser norma sosial dan menantang tradisi patriarki yang sudah lama melekat.

Bagi sebagian besar pria, pekerjaan adalah simbol harga diri. Maka ketika resign, sering muncul rasa seolah kehilangan identitas. Benar begitu, Kompasianer?

Padahal, memilih menjadi bapak rumah tangga bisa jadi cara lain untuk menunjukkan tanggung jawab yang tak kalah besar.

Pertanyaannya, siapkah kamu menghadapi tatapan heran atau komentar miring setelah memutuskan resign? Beranikah mendobrak stigma bahwa pria selalu harus jadi pencari nafkah utama?

Lalu, bagaimana kalau suatu hari kamu harus resign dan menjadi bapak rumah tangga? Apakah kamu siap?

Punya pengalaman jadi bapak rumah tangga, Kompasianer? Seperti apa rasanya? Yuk, bagikan pengalaman atau pandanganmu dengan menambahkan label Menjadi Bapak Rumah Tangga (menggunakan spasi) pada tiap konten yang dibuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun