Mohon tunggu...
Dewanti Nurcahyani
Dewanti Nurcahyani Mohon Tunggu... Editor -

Sukanya jalan-jalan dan fotografi. Kerjanya ngedit buku arsitektur dan buku anak, kadang jadi penulis. Penikmat fashion, "Clothes can boost my mood!"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tidak Mau(nya) Tidak

6 Juni 2013   02:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:28 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dahulu kamu, kini (masih) kamu

Harusnya kenangan masa lalu itu membatu

Harusnya kamu hanya sebutir debu yang tinggal disapu

Harusnya seperti itu, mauku!!!

Namun keadaan nyata memaksa untuk mau tidak mau

Sehingga peristiwa berulang beberapa kali waktu

Beberapa kali kamu hilang

Beberapa kali kamu datang

Beberapa kali kamu terbang

Beberapa kali kamu pulang

Beberapa kali berulang tanpa diundang

Meski dalam logika kumenolak, kepada perasaanku kian mendesak

Bagaimana lagi caraku untuk mengelak???

Sedang di sepanjang jalan yang telah kita lalui, terlalu banyak jejak kita berserak

Tidak namun iya, kenyataannya kamu (masih) menang telak!!!

*bukan hanya soal mau-tidak mau, logika-perasaan, menang-kalah, dll.. Ini soal.. hmm....

Selamat berkarya apa pun rasanya!!! hihihi ;p

Depok, tengah pagi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun