Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Masa Remaja Rachel Vennya, Berdagang Demi Bisa Naik Ojek dan Curhatan sebagai Anak Broken Home

6 Maret 2021   10:00 Diperbarui: 6 Maret 2021   10:09 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebgram Rachel Vennya

Selebgram Rachel Vennya

JAKARTA, KOMPAS.com - Sering dielu-elukan warganet karena sosoknya yang cerdas, selebgram Rachel Vennya punya kisah menarik dari kehidupan masa remajanya.

Ia mulai berdagang saat masih SMA karena ingin menikmati pulang sekolah bisa naik ojek. Hal itu juga tak lepas dari latar belakangnya sebagai anak broken home.

Berdagang demi bisa naik ojek

Perempuan kelahiran tahun 1995 ini bercerita ia dulu berdagang karena tak lagi mendapat uang jajan dari ibunya.

"Gue dulu jualan, suka dagang-dagang kecil itu gara-gara enggak punya duit sih sebenarnya. Kalau gue tahu nyokap gue bakal kasih duit mungkin, ya, gue enggak akan segigih itu," ujarnya dikutip dari kanal YouTube Volix Media, Jumat (5/3/2021).

Baca juga: Rachel Vennya Terlahir dari Keluarga Broken Home, Ini Perasaan yang Dialaminya

Pemicunya, Rachel Vennya yang masih berusia 17 tahun saat itu ingin bisa pulang sekolah dengan ojek.

Ia mengaku lelah naik angkot dan harus tukar-tukar jurusan untuk sampai rumah.

"Sebenarnya waktu itu simpel sih. Gue pengin punya duit gara-gara pengin naik ojek pulang sekolah, karena gue kaget ketiduran di angkot. 'Boleh enggak sih gue naik ojek? Mahal banget', gitu," kenang Rachel Vennya.

Perasaan sebagai anak broken home

Keadaan yang dialami Rachel Vennya ketika remaja tak lepas dari latar ekonomi keluarganya.

Baca juga: Kenang Masa SMA, Rachel Vennya Berdagang demi Bisa Pulang Sekolah Naik Ojek

Ibunya merupakan singel parent sejak Rachel usia 3 tahun setelah ayahnya pergi meninggalkan keluarga.

Semasa kanak-kanak, ia pernah merasa rindu dengan kehadiran ayahnya di hari ulang tahun atau Lebaran.

Tetapi ia akhirnya mengaku bersyukur.

"Sampai di suatu waktu gue merasa bersyukur banget nyokap bokap cerai. Pertama, mungkin gue enggak akan ada di sini kalau mereka enggak cerai. Kedua, mungkin gue enggak bisa merasakan damai kalau misal mereka masih tetap bareng," ujar Rachel.

Baca juga: Alasan Okin Ogah Klarifikasi soal Perceraiannya dengan Rachel Vennya

Seperti anggapan yang berkembang di masyarakat, kata Rachel, orangtua yang memilih bercerai sering dinilai tak memikirkan masa depan anak.

"Tapi mungkin nyokap gue mikirin gue, makanya dia cerai. Karena dia tahu mungkin kita kalau masih satu rumah, kita enggak akan bisa damai, pasti ada berantem atau jadi toxic," kata Rachel Vennya.

Setelah dewasa dan melihat ibu serta ayahnya punya kehidupan baru denban keluarga masing-masing, Rachel mengaku merasa lebih tenteram.

Baca juga: Okin Pastikan Perceraiannya dengan Rachel Vennya Bukan karena Orang Ketiga

Lantaran, menurutnya untuk apa judulnya saja tidak bercerai tetapi mental rusak, hubungan beracun, dan saling menyakiti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun