Total, Stevenson dan Marion kehilangan 2.000 poundsterling, sekitar Rp 36,9 juta, ditambah dengan kenyataan bahwa dia dilarang masuk ke AS seumur hidupnya.
Dia mengaku tak pernah berurusan dengan hukum sebelumnya. Bahkan, dia berkata pernah bertugas sebagai salah satu anggota juri pengadilan.
"Kini, saya diperlakukan seperti kriminal. Saya begitu bodoh. Ini sangat menyeramkan. Seharusnya saya lebih teliti melihat pertanyaannya," kata Stevenson.
Karena peluang liburannya sudah pasti hilang, kini asa tersisa bagi Stevenson adalah pergi ke Kedutaan Besar AS di London.
Di sana, dia bakal mendapat pertanyaan dari pejabat AS sembari berharap larangannya mengunjungi Negeri "Uncle Sam" dicabut.
Baca juga: Sedang Istirahat, 8 Karyawan Foraco di Niger Tewas Diserang Teroris