Mohon tunggu...
Kompas.com
Kompas.com Mohon Tunggu... Administrasi - Kompas.com

Kompas.com merupakan situs berita Indonesia terlengkap menyajikan berita politik, ekonomi, tekno, otomotif dan bola secara berimbang, akurat dan terpercaya.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

4 Fakta di Balik Letusan Gunung Soputan, Aliran Lahar Mengancam hingga Pendakian Ditutup

3 Oktober 2018   18:45 Diperbarui: 3 Oktober 2018   19:02 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunung Soputan, yang tingginya 1.783 meter di atas permukaan laut, Senin malam lalu menyemburkan lava pijar yang cukup tinggi. Namun, kemarin sore aktivitas gunung api yang terletak di Minahasa, Sulawesi Utara, itu sudah kembali normal sehingga statusnya diubah dari waspada menjadi siaga. Meski demikian, warga sekitar tetap diimbau untuk waspada.

KOMPAS.com - Setelah gempa dan tsunami mengguncang Palu dan Donggala pada pekan lalu, hari ini, Rabu (3/10/2018), Gunung Soputan di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, meletus.

Lava pijar menyeruak dari mulut kawah Gunung Soputan. Semburan kolom abu vulkanik mencapai tinggi hingga 4.000 meter.

Sayangnya, oknum warganet menyebarkan video hoaks terkait bencana letusan gunung berapi tersebut.

Berikut sejumlah fakta yang terungkap saat Gunung Soputan meletus.

1. Meletus dengan semburan abu vulkanik setinggi 4.000 meter

Gunung Soputan di Kabupaten Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara, meletus pada Rabu (3/10/2018 pukul 08.47 Wita.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, tinggi kolom abu vulkanik teramati sekitar 4.000 meter di atas puncak kawah atau 5.809 meter di atas permukaan laut.

"Kolom abu dengan tekanan kuat teramati berwarna kelabu hingga cokelat dengan intensitas tebal condong ke arah barat dan barat laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 39 mm dan durasi sekitar 6 menit," kata Sutopo dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Sutopo menyebutkan, hujan abu vulkanik diperkirakan jatuh di daerah barat laut Gunung Soputan.

Baca Juga: Gunung Soputan Meletus Keluarkan Abu Vulkanik Setinggi 4 Km

2. Beredar hoaks terkait letusan Gunung Soputan

Beredar foto dan video yang menampilkan dahsyatnya letusan Gunung Soputan melalui aplikasi pesan WhatsApp pada Rabu (3/10/2018)

Entah apa yang diinginkan penyebar informasi hoaks. Sesaat setelah Gunung Soputan meletus, tersebar video yang menggambarkan peristiwa letusan gunung dan menumpahkan lava pijar di sekitar lereng gunung.

Selain video, banyak foto yang menggambarkan peristiwa letusan gunung berapi sesaat setelah meletusnya Gunung Soputan.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho memastikan video dan foto tersebut, hoaks.

Hal itu dikatakannya melalui akun resmi Twitter Sutopo Purwo Nugroho, @Sutopo_PN

"Video ini bukan erupsi Gunung Soputan. Ini erupsi gunung di Amerika Selatan. Jika dikatakan erupsi Gunung Soputan, itu HOAX. Abaikan dan jangan ikut menyebarkan di sosial media," tulis Sutopo dalam twitnya.

Baca Juga: Beredar Video dan Foto Meletusnya Gunung Soputan, BNPB Pastikan Hoaks

3. Peringatan terhadap warga pasca erupsi

Gunung Soputan meletus dan mengeluarkan abu vulkanik setinggi 4 Km pada Rabu (3/10/2018). 

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menegaskan, Gunung Soputan berada pada status level III atau Siaga.

"Masyarakat agar tidak beraktivitas di seluruh area di dalam radius 4 km dari puncak Gunung Soputan," katanya seperti dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (3/10/2018).

Selain itu, warga di wilayah barat dan barat daya juga diminta menjauh sejauh 6,5 kilometer dari puncak Gunung Soputan yang merupakan daerah bukaan kawah untuk menghindari kemungkinan guguran lava atau awan panas.

Warga di sekitar Gunung Soputan juga dianjurkan menyiapkan masker penutup hidung dan mulut untuk mengantisipasi bahaya gangguan saluran pernafasan jika terjadi hujan abu.

Selain itu, potensi ancaman aliran lahar, terutama pada sungai-sungai yang berhulu di sekitar lereng Gunung Soputan.

Baca Juga: Gunung Soputan Meletus, Warga Diminta Menjauh dari Radius 4 Km

4. Jalur pendakian di Gunung Soputan ditutup

Petugas memasang plang bertuliskan jalur pendakian Gunung Lawu ditutup menyusul badai dan kebakaran yang melanda gunung itu sejak, Senin ( 28/8/2017) malam.Jalur pendakian ke Gunung Soputan ditutup pasca- erupsi yang terjadi pada Rabu (3/10/2018).

"Saat ini jalur pendakian dari berbagai arah dinyatakan ditutup selama erupsi," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minahasa Tenggara, Erick Manaroinsong, di Silian, Rabu (3/10/2018).

Sebelumnya, pihaknya juga telah mengeluarkan rekomendasi agar warga tidak mendekat ke arah Gunung Soputan dalam radius 4 kilometer.

"Aktivitas kami batasi di radius empat kilometer untuk aktivitas masyarakat dari puncak gunung," tuturnya.

Masyarakat juga diimbau tidak melakukan penambangan di sekitar gunung.

Baca Juga: Pascaerupsi, Jalur Pendakian di Gunung Soputan Ditutup

Sumber: KOMPAS.com (Caroline Damanik, Bayu Galih)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun