Mohon tunggu...
Ifah Latifah
Ifah Latifah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis buku antologi Guru Profesional (Laikesa: 2020). Antologi Jawaban dari Tuhan (Dd Publishing:2020). Antologi Mengedukasi Negeri (Madani Kreatif: 2020) Guru Limited Edition ( Pustaka Literasi : 2021) Puisi 1000 penggiat Literasi judul Indonesia bangkit(Geliat gemilang abad i: 2021) Nak sungguh aku mencintaimu ( Little Soleil : 2021)

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Artikel Utama

Menyingkap Fakta: Sampah di Balik Kemeriahan Bulan Ramadan

15 Maret 2024   01:01 Diperbarui: 18 Maret 2024   15:59 1925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar : kompas.com

Bulan Ramadan adalah bulan suci bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selama bulan ini, umat Islam berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam sebagai bentuk penghormatan dan pengabdian kepada Allah SWT. 

Namun, sayangnya, semangat kebersihan dan kesucian yang seharusnya menjadi bagian integral dari Ramadan sering kali terabaikan, terutama dalam masalah penanganan sampah.

Sering kali Konsumsi makanan dan minuman meningkat secara signifikan di Bulan Ramadan. Dari hidangan lezat di sahur hingga berbagai hidangan spesial untuk berbuka puasa, penggunaan kemasan plastik dan produk sekali pakai menjadi lazim. 

Sayangnya, kesadaran akan dampak lingkungan seringkai terabaikan, dan akhirnya, berbagai jenis sampah menumpuk di tempat-tempat umum, rumah tangga, dan sepanjang jalanan.

Di tengah semangat keagamaan dan spiritualitas, ada kecenderungan untuk mengabaikan tanggung jawab terhadap lingkungan dan kebersihan. Para Muslim sering lupa bahwa menjaga lingkungan dan menjaga kebersihan adalah bagian penting dari ibadah.

Perspektif Lingkungan

Ramadan identik sekali dengan pedagang dadakan yang menjual aneka jenis makanan. Tentu saja hal ini menjadi keunikan dan kekhasan bulan Ramadan, namun sayang justru menimbulkan masalah baru yaitu meningkatnya sampah.

Salah satu aspek yang paling disayangkan dari meningkatnya sampah di bulan Ramadan adalah dampaknya pada lingkungan. Kemasan makanan plastik, botol air, dan berbagai jenis sampah non-biodegradable lainnya menumpuk di sekitar tempat-tempat ibadah, rumah, dan jalanan. 

Akumulasi sampah ini tidak hanya merusak pemandangan, tetapi juga mencemari tanah dan air, mengganggu kehidupan satwa liar, dan menciptakan masalah kesehatan masyarakat.

Isu Sosial dan Kesehatan Masyarakat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun