Mohon tunggu...
Abdul Salam Atjo
Abdul Salam Atjo Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuluh Perikanan

Karyaku untuk Pelaku Utama Perikanan

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Inovasi Phronima 40 Hari Panen Sitto

11 Maret 2019   18:04 Diperbarui: 11 Maret 2019   18:50 1762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Udang Windu (sitto) diproduksi dari tambak tradisional di Pinrang

Untuk tumbuh dan berkembang biak Phronima sp memerlukan kisaran parameter kualitas air seperti suhu 28--25C , salinitas 28--40 ppt namun idealnya 32 ppt, oksigen terlarut 0,3--4,9 ppm, ammonia 0,080--1,600 ppm dan Nitrit 0,056--1,329 ppm.

Inovasi Lapangan

Bertambak udang windu sistem tradisional dengan pakan alami Phronima   paling tidak petambak  memiliki 2-3 petakan tambak. Jumlah petakan tambak tersebut satu petakan seluas 0,25-0,35 ha digunakan sebagai petak pentongkolan benur. Sedangkan petakan lainnya (luasnya 0,50-1,00 ha) untuk  perbanyakan populasi phronima dan pembesaran udang.

Jika dilakukan dalam satu hamparan kelompok maka cukup satu atau dua petak tambak ukuran 0,5 hektare dijadikan bank phronima. Petakan tambak inilah yang digunakan untuk menampung dan memperbanyak populasi phronima sebelum didistribusikan ke petak-petak tambak milik anggota kelompok.

Keuntungan bank phronima dapat membantu anggota kelompok yang hanya memiliki satu petakan tambak. Kebutuhan benur tokolan atau gelondongan dapat diperoleh dari pengusaha penggelondong.          

Guna mengembangbiakkan phronima di tambak perlu dilakukan persiapan media yaitu mulai pengeringan lahan dan pemberantasan hama menggunakan saponin. Kemudian tambak diberi kapur bakar 500-1.000 kg/ha atau  tergantung tingkat keasaman (pH) tanah dasar tambak. Beri pupuk urea 100 kg/ha, TSP 50 kg/ha, ZA 50 kg/ha dan dedak 300 kg/ha serta pupuk cair organik sebanyak  5 liter/ha. Dedak tersebut lebih dahulu dipermentasi 3-4 hari menggunakan ragi roti dan molase. Kemudian tambak diisi air sampai ketinggian 30 cm di atas pelataran tambak. Jika plankton sudah tumbuh maka tebar induk atau bibit phronima sebanyak 3 liter yang diperoleh dari stok Phronima yang ada di petakan tambak lain atau bank phronima. Phronima yang dikultur selama 20 hari populasinya diperkirakan cukup untuk dimakan oleh  20.000 ekor udang maka tokolan udang umur 20 hari dapat dipindah ke petakan yang telah dipadati populasi  phronima.

Tokolan udang yang telah dipindah, setelah dipelihara sekitar 40 hari sudah bisa panen sebanyak 200-300 kg/ha dengan ukuran size 60-70 ekor/kg. Namun petambak belum puas dengan harga Rp. 75.000/kg dari ukuran size udang tersebut sehingga udang dipindah lagi ke petakan lain yang telah tersedia pakan alami phronima.

Dalam tempo satu bonang (satu periode pasang surut) atau sekitar 10 hari maka ukuran size udang sudah berubah menjadi 35-40 ekor/kg Cara seperti ini berulang dilakukan oleh petambak sampai 3-4 siklus panen dalam setahun..

Tambak Percontohan (Demplot)

Untuk menyebarluaskan pengalaman keberhasilan  pembudidaya udang windu di kecamatan Lanrisang kabupaten Pinrang, maka penyuluh perikanan mengajukan proposal tambak percontohan (demplot) budidaya udang windu dengan aplikasi pakan alami Phronima Suppa  kepada Dinas  Perikanan Pinrang,  

Kegiatan tambak percontohan budidaya udang windu dengan aplikasi pakan alami Phronima tahun 2018 di kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) Cempae desa Waetuoe kecamatan Lanrisang, Pinrang. Percontohan budidaya udang windu aplikasi Phronima sesuai dengan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) . Pendampingan dilakukan dengan cara memberikan bimbingan secara langsung dalam peningkatan produksi dan pendapatan pembudidaya tambak udang windu. Pembudidaya yang menjadi lokasi dempond ditetapkan bedasarkan kesediaannya untuk menerapkan budidaya udang windu aplikasi Phronima sp berbasis Eco Shrimp Farming. Sehingga dalam penerapannya tidak menggunakan sarana produksi obat-obatan, pupuk sintetik dan pakan buatan pabrik. Karena itu udang windu yang diproduksi dari kelompok Cempae dapat dikategorikan produk pangan ramah lingkungan dan aman dikonsumsi (food safety)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun