Mohon tunggu...
de Gegan
de Gegan Mohon Tunggu... Petani - LAbuan Bajo | Petani Rempah
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis apa saja dari kampung. Agar dibaca oleh orang orang kampung lainnya, yang kebetulan berada di kota atau di sebelah lingkaran bumi ini.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menimang Produksi Kopi di Manggarai Barat

1 September 2019   18:04 Diperbarui: 19 September 2019   17:33 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu petani kopi di Manggarai Barat. (Liputan6.com//Ola Keda) 

Kopi merupakan salah satu komoditi perkebunan yangmemiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi dan berperan penting sebagai sumber devisa negara, salah satunya kopi dari Kabupaten Manggarai Barat. 

Potensi pengembangannya yang masih cukup besar mampu menjadikan kopi Kabupaten Manggarai Barat sebagai peluang investasi yang menggairahkan. Kopi Kabupaten Manggarai Barat ditanam di atas 1.000 mdpl sehingga dapat menghasilkan kopi bercita rasa dan berkualitas tinggi.

Selain itu pengolahan kopi Kabupaten Manggarai Barat sudah disajikan dengan sangat baik sehingga mampu memberikan nilai tambah yang cukup tinggi bagi para pelaku usaha ini. Jenis kopi di Kabupaten Manggarai Barat yang diproduksi adalah kopi Arabika Java Preanger. 

Aroma dan citarasanya yang kuat membawa kualitas kopi Kabupaten Manggarai Barat diakui di dunia bahkan mampu mengalahkan kopi dari Afrika.

Produksi kopi 

Produksi kopi di Kabupaten Manggarai Barat dalam 1 ha akan menghasilkan kopi biji merah masak sebanyak 10 ton dan setara dengan 1,5 ton kopi biji (green bean). 

Selain itu, penanaman kopi dapat dilakukan tanam campur (tumpang sari) dengan berbagai tanaman tahunan yang tidak sejenis seperti sengon atau jeruk sebagai tanaman penaung. 

Melalui aturan-aturan pemeliharaan yang baik, tanaman penaung dapat menjadi peluang usaha lain (hasil sampingan) dengan memanfaatkan lahan yang sama.

Pemanfaatan lahan perkebunan di Kabupaten Manggarai Barat didominasi oleh perkebunan kopi dibandingkan dengan  komoditas perkebunan lainnya (66%). Perkebunan kopi menunjukkan peningkatan luas areal penanaman, pada tahun 2015 lahan areal perkebunan kopi seluas 9.319,4 ha, sedangkan pada tahun 2017 lahan areal perkebunan kopi meningkat 5,44 persen.

manggaraibaratkab.go.id
manggaraibaratkab.go.id

Produksi bahan mentah kopi di Kabupaten Manggarai Barat pada tahun 2015 sebanyak 12.759,7 ton dan meningkat 45 persen di tahun 2017. Hal tersebut menggambarkan bahwa komoditas kopi di Kabupaten Manggarai Barat merupakan komoditas yang cukup menarik dan berpotensi bagi para pelaku usaha untuk terus dikembangkan. Perkebunan kopi di Kabupaten Manggarai Barat tersebar di 10 Kecamatan.

Kecamatan sebagai sentra produksi dengan luas areal dan produksi terbesar berada di Kecamatan Kuwus. Kecamatan Kuwus merupakan kecamatan dengan penanaman kopi terbesar di Kabupaten Manggarai Barat. 

Sebesar 20,5 persen dari lahan perkebunan kopi Kabupaten Manggarai Barat berada di Kecamatan Kuwus, sedangkan 79,5% sisanya berasal dari 9 kecamatan lain.

Kecamatan Kuwus memberikan kontribusi cukup besar terhadap produksi kopi Kabupaten Manggarai Barat yaitu 23,88 persen. Secara geografis Kecamatan Kuwus memiliki ketinggian berkisar 1.300 sampai 1.800meter dpl dan suhu udara berkisar 15-21 C, curah hujan 2.000 mm/tahun sangat cocok untuk produktivitas kopi Arabika. 

Kondisi geografis yang dimiliki Kecamatan Kuwus cukup baik untuk menghasilkan buah kopi yang berkualitas. Selain itu, jangkauan perkebunan di Kecamatan Kuwus Kabupaten Manggarai Barat semakin luas dengan menggunakan areal hutan milik Perhutani yang dikelola berdasarkan konsep Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) maupun di lahan Hak Guna Usaha (HGU). 

Pengembangan usaha kopi di Kecamatan Kuwus masih dapat ditingkatkan. Pengembangan di tingkat petani dapat ditingkatkan melalui penerapan beberapa teknologi budidaya seperti peremajaan lahan untuk menekan hama penyakit dalam tanah dan meningkatkan kadar unsur hara dalam tanah.

Pasca Panen dan Kualitas Produk

Musim panen kopi  di  Kabupaten Manggarai Barat terjadi 1  kali dalam setahun yaitu  sekitar bulan Mei/Juni  dan berakhir pada bulan Agustus/ September yang  dapat dipanen hingga 4 kali pemanenan. 

Pemetikan dapat dilakukan pada tanaman kopi yang sudah berumur berkisar 2,5--3 tahun. Untuk menghasilkan kopi  yang   bermutu tinggi,  buah kopi  dipetik dalam keadaan masak penuh. 

Kopi Arabika. (Foto: Ist) www.floresa.co 
Kopi Arabika. (Foto: Ist) www.floresa.co 

Dikatakan masak penuh jika buah kopi  sudah berwarna merah dan menjadi kehitam- hitaman setelah masak penuh terlampaui. Sebagian besar pengolahan  kopi  yang  dilakukan  di  Kabupaten Manggarai Barat adalah pengolahan dengan sistem semi basah sehingga dapat menghasilkan kopi yang berkualitas baik dan lebih diminati konsumen. 

Baik lain untuk  jenis   kopi   Arabika,   terdapat beberapa jenis kopi yang dapat dihasilkan dan dipasarkan di Kabupaten Manggarai Barat. Secara umum kopi Arabika dipasarkan dalam bentuk kopi biji dan kopi bubuk dalam kemasan. 

Harga kopi Arabika bubuk premium adalah Rp50.000,00-- Rp60.000,00/100gr sedangkan harga kopi Arabika bubuk spesialti adalah Rp160.000,00--Rp200.000,00/100gr. 

Harga-harga tersebut merupakan harga yang sangat fantastis khususnya untuk kopi  dengan kualitas spesialti, tidak  heran jika bisnis komoditas kopi di Kabupaten Manggarai Barat terus berkembang dari hulu hingga ke hilir.

Pemasaran Komoditas Kopi

Peranan masing-masing pelaku untuk usaha komoditas kopi terbagi menjadi 3–4 kelompok bagian. Sebagian besar petani kopi di Kabupaten Manggarai Barat menjual dalam bentuk buah kopi merah basah tanpa perlakuan apa pun. Hal tersebut disebabkan sebagian besar petani tidak memiliki mesin pengolahan kopi.

Aktivitas pengolahan kopi dimiliki oleh para bandar pengolah yang berada di tingkat kecamatan.Terdapat beberapa bandar pengolah kecamatan di Kabupaten Manggarai Barat yang sudah mampu melakukan aktivitas hingga pengolahan kopi bubuk, meskipun penjualannya tidak dalam jumlah yang besar dibandingkan kopi biji. 

Sedangkan bandar/supplier/industri dari luar kabupaten sebagian besar membeli dalam bentuk kopi biji (green bean). Selain pasar domestik, pasar internasional pun sudah mampu ditembus oleh para penjual kopi di Kabupaten Manggarai Barat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun