Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengalaman Menembak dengan Senpi, Mending Jangan!

21 Desember 2022   07:38 Diperbarui: 21 Desember 2022   08:06 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengalaman Menembak dengan Senpi, Untung Saya Tinggal di Indonesia (gambar: clackamas.us)

Joe memilih Beretta-92 dengan peluru kaliber 9mm. Pistol semi otomatis buatan Italia. Paling sering digunakan oleh aktor laga Hollywood. Termasuk Mel Gibson si idola.

Pistol disewa dan satu dus peluru dibeli. Saya lupa berapa butir, tapi yang pasti itu ukuran dus yang paling kecil.

Selain itu, kami juga membeli beberapa lembar sasaran tembak. Ada yang berbentuk lingkaran dengan angka, ada juga yang bergambar wajah bandit.

"Apakah kamu sudah pernah menembak sebelumnya?" tanya si brewok.

"Belum," Ujar Joe.

Si Brewok tersenyum simpul dan menyodorkan sebuah kertas. Ada beberapa tulisan di sana, yang pasti berisikan "segala risiko ada di tangan penyewa." Kami harus menandatanganinya.

Setelah itu, ia mempersilahkan kami masuk ke dalam ruangan menembak. Dengan tegang dan sedikit terburu-buru, saya membuka pintu. Sedetik kemudian, bunyi kencang mengagetkanku. Suara tembakan senjata api dari orang-orang yang sedang latihan. 

Melihat kekagetanku, si brewok langsung berteriak, "Gunakan penutup telingamu, idiot (tolol)!."

Ternyata, ada aturan yang tertulis di pintu. Kami tidak membacanya. "Google dan tutup telinga harus digunakan sebelum memasuki ruang menembak." Joe juga tidak lihat.

Lalu si brewok melanjutkan lagi, "No Rapid Fire," (tidak ada tembakan beruntun). Tak lupa membanting pintu. Semprul!

Hambatan pertama bagi kami adalah memasukkan peluru ke dalam magasin. Awalnya susah, tapi akhirnya berhasil. Joe mengisi tiga butir, lalu ia mulai menembak. Gayanya cukup meyakinkan, pistol diarahkan ke sasaran. Kedua kakinya dilebarkan sebahu. Wajahnya mirip anggota FBI yang sedang menyamar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun