Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Pesugihan Waringin Kembar

6 Desember 2022   14:30 Diperbarui: 6 Desember 2022   15:23 1491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sopi adalah panggilan masa kecil Risha. Artinya Sok Pintar. Terjadi begitu saja, mungkin gegara gaya ceriwis Risha. Kerapkali ia terlihat menggurui teman-teman sebayanya.

Meskipun terkesan sepele, kedua orangtua Risha selalu marah jika mendengar anaknya dipanggil dengan Sopi. “Risha, kamu bilang ke mereka, kamu tidak ada saudari yang bernama Sopi,” hardik ibu Risha di suatu petang.

Terasa janggal, karena Sopi hanyalah julukan semata. Tidak ada hubungannya dengan saudara, karena memang Risha adalah anak tunggal.

**

Risha masih ingat kejadian malam itu, Saat ia terbangun dari tidurnya. Risha mendengarkan percakapan dari luar rumah. Suara bundanya keras. Nadanya tinggi, menghardik Pak Aswan, ketua RT.

“Risha sudah tidur, kamu salah lihat!”

“Tapi, tadi saya melihatnya keluyuran di depan rumah, Bude.” Pak Aswan masih penasaran hingga pintu rumah Risha dibanting dengan keras.

Risha yang terbangun hanya bisa ketakutan. Belum pernah ia melihat bundanya begitu marah. Ia urung keluar kamar, mencoba kembali terlelap. Meskipun Risha tidak tahu kenapa namanya disebut-sebut…

**

Sejak kejadian malam itu, semakin banyak peristiwa aneh yang terjadi di kompleks. Semakin banyak warga yang mengaku melihat Risha berada di depan rumahnya. Padahal Risha jelas-jelas sedang pergi bersekolah atau bermain bersama anak-anak.

Rumor pun beredar, ada hantu gentayangan di lingkungan. Wajahnya mirip Risha. Bagaimanapun kedua orangtua Risha menepis, selalu saja ada pertanyaan yang sama mereka dapatkan dari para tetangga yang resah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun