Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Pesugihan Waringin Kembar

6 Desember 2022   14:30 Diperbarui: 6 Desember 2022   15:23 1491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak ada lagi wajah cupu berkacamata, rambut yang tidak pernah disisir, dan tubuh yang tambun tak berbentuk. Satria yang sekarang bertubuh atletis, dengan wajah klimis yang bisa bikin para gadis meringis.

“Yuk ke rumah duka, Ris…” Suara Joan membuyarkan lamunan Risha. Si gadis sempat meragu, tapi ia mengangguk.

Sesampainya di rumah duka, kedua orangtua dan keluarga Satria tampak sedang khusyuk melantunkan doa. Risha memilih tempat di pojok ruangan, berdua bersama sahabatnya Joan.

Suasana tidak terlalu ramai, mungkin karena hari baru menjelang petang. Terik matahari dan susasana perkotaan sepertinya tidak terlalu peduli dengan kesedihan yang mendalam.

Risha tidak sedih. Setidaknya itu anggapan dari teman-teman kampusnya. Tapi, yang mereka tidak tahu, Risha baru saja jadian dengan Satria. Beberapa hari sebelumnya.

Dalam kesendiriannya, Risha kembali membuka pesan-pesan terakhir dari sang kekasih. Cukup banyak yang mereka bicarakan dalam sepekan belakangan. Dari masalah pekerjaan Satria, kegiatan di kampus, hingga gosip tak berkelas.

Cukup banyak juga pesan tak penting yang dikirim Satria. Hanya sekadar menyapa selamat pagi ataukah sudah maksi. Basa basi.

Tangan Risha bergetar, wajahnya tegang. Sebuah pesan baru masuk ke gawainya. Perlahan Risha menggeser jarinya, menuju ke pesan terbaru yang berada di bagian paling bawah layar.

“Hati-hati Sopi.” Sebuah pesan dari SATRIA!

**

“Sopi… Sopi… Hati-hati Sopi datang.” Anak-anak kompleks mengejek Risha kecil yang judes. Tempat tinggal Risha bukanlah lingkungan besar. Sebuah perumahan kecil yang hanya berisikan sekitar 20 rumah. Berada di sudut kota, tidak terlalu banyak yang memilih tinggal di sana. Apalagi pasokan listrik yang belum memadai di zamannya, membuat kompleks itu semakin terkucil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun