Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

John Juanda, Raja Judi yang Mengharumkan Nama Indonesia

22 Agustus 2022   06:47 Diperbarui: 23 Agustus 2022   08:10 11009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
John Juanda, Raja Judi yang Mengharumkan Nama Indonesia (gambar: m.industry.co.id)

Dalam dua tahun kedepan, John semakin aktif mengikuti turnamen. Dalam kurun waktu dua tahun (1999-2000), John bermain semakin bagus dan memenangkan hadiah total sekitar USD 600.000 dari beberapa turnamen.

Prestasinya menjadikannya sebagai "The Rising Star" di kalangan pemain poker professional. Namun, ia baru berhasil menjadi juara WSOP pada tahun 2002. Sejak saat itu, John tak terbendung. Ia kemudian lanjut memenangkan series Poker selanjutnya.

Tercatat John menjadi juara dunia lima kali pada 2002, 2003, 2008, 2011, dan 2014. Informasi tentang total uang yang John menangkan bervariasi. Ada yang mengatakan sekitar 28 miliar rupiah, ada yang menyebutkan angka IDR 56 miliar. Tapi, ada juga yang menyebutkan 240 miliar rupiah.

Berapapun itu, pendapatan John dari turnamen poker berhasil membukukan namanya sebagai 10 pemain poker dengan pendapatan terbesar sepanjang masa.  

Ketika diwawancarai oleh sebuah media. John mengungkapkan sebuah hal mulia. Ia tidak akan hidup berfoya-foya dengan uang kemenangannya. Kelak jika ia pensiun, John berencana membangun sebuah rumah sakit di tanah kelahirannya.

Prestasinya ini membuat namanya tercatat pada Hall of Fame. Penghargaan tertinggi bagi pemain poker dunia yang legendaris. Penghargaan tersebut diberikan kepada John, karena prestasi maupun kiprahnya dalam dunia poker professional.

Dilansir dari pokerlistings.com, John dikenal sebagai pribadi yang ramah dan tidak pernah marah. Ia juga selalu berkepala dingin dan tidak emosional saat memainkan kartunya.

Menariknya, dalam sebuah artikel yang dikutip dari majalah Seattle University, John mengatakan alasannya untuk tidak marah karena ia percaya dengan keseimbangan. Melihat segala sesuatu sebagai sebuah fenomena saja. Tidak marah jika kalah dan tidak terlalu bergembira jika menang.

"Saya puas melakukan hal yang terbaik menurut saja, dan tidak memiliki harapan yang terlalu tinggi," pungkasnya.

Dilansir dari Goldsea.com, kenangan buruk tentang ayahnya membuat John tidak pernah menyentuh minuman keras. Tapi, menariknya ia selalu mentraktir lawan mainnya dengan alkohol.

Entah itu adalah kebaikan atau memang bagian dari strategi permainan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun