Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Ketika Atong Belajar Pakai Kondom di Sekolah

1 Juli 2022   04:50 Diperbarui: 1 Juli 2022   04:53 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika Atong Belajar Pakai Kondom di Sekolah (gambar: suara.com)

Atong adalah remaja yang baru saja mengenal bulu. Baginya itu menggelikan, sesuatu yang sering ia lihat menempel pada ayahnya sewaktu masih kecil. Saat itu mereka sering mandi bersama di sungai.

Baginya bulu berarti memiliki jodoh. Sebabnya ketika Atong menanyakan kepada ayahnya perihal rambut bawah tersebut, ayahnya hanya menjawab, "itu artinya kamu sudah bisa cari jodoh."

Atong ingin pacaran, bak di film-film drakor romantis. Konon memiliki pacar artinya sudah dewasa. Dia sudah bosan dianggap masih anak-anak.

Tapi, Atong masih bingung. Bagaimana caranya bertemu jodoh. Lalu ia bertanya kepada ayahnya, "bagaimana caranya Ayah bertemu Ibu?"

Ayahnya yang sedang sibuk, dengan singkat menjawab "di sekolah."

Atong terhenyak. Awalnya ia berharap tempat yang lebih spesifik. Di kandang sapi atau di lereng gunung kawi misalnya. Sesuatu yang lebih mudah, menerima calon istrinya yang muncul diantar peri gigi.

Tapi, di sekolah? Setidaknya ada puluhan perempuan yang harus ia perhatikan. Sebuah misteri yang lebih sulit daripada mengisi teka-teki silang.

Namun Atong tidak kehabisan akal. Itu gegara ia menemukan sebuah kondom di lemari ayahnya. Ketika ia bertanya kepada ayahnya, dengan muka masam, sang ayah merebut kondom tersebut dari tangan si Atong.

"Ini urusan Ayah dan Emak, kamu belum tahu!"

Bagi Atong itu adalah petanda, semacam kode keras dari ayahnya. Plastik bening tersebut adalah jimat untuk bertemu dengan calon istrinya nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun