Namun, beda lagi dengan Rusia. Kita mengenal Vladimir Putin, tapi Dmitry Medvedev kurang terkenal. Putin itu presiden dan Medvedev Perdana Menteri.
Rusia yang menganut sistem Republik Federal, menempatkan posisi Perdana Menteri setara dengan Wakil Presiden.
Presiden di Rusia dipilih oleh rakyat. Sementara Presiden memiliki wewenang untuk mengangkat dan menggantikan Perdana Menterinya. Hal ini yang membuat mengapa peran Presiden Rusia lebih sentral dari Perdana Menteri.
Secara politis, dengan figur sentral Putin, tentu saja Presiden Rusia adalah sosok yang lebih kuat dibandingkan Perdana Menteri.
**
Sekali lagi UUD 1945 tidak mengenal jabatan Perdana Menteri. Tentu saja panggilan Perdana Menteri kepada sang Menteri adalah ungkapan politis semata.
Namun, melihat kenyataan kekuatan Perdana Menteri di beberapa negara, apakah bidikan yang diberikan kepada sang Menteri tersebut tepat?
Menurut saya, Presiden punya hak penuh untuk mengangkat para pembantunya. Tentu saja yang ia rasa berkompeten dan mudah diajak kerjasama adalah pilihan terbaik.
Tidak lupa juga chemistry. Mudah memahami instruksi Presiden akan membuat urusan negara menjadi lancar. Rakyat juga yang diuntungkan.
Dan tentunya, para punggawa negara ini harus tunduk pada perintah Presiden. Jika tidak, Presiden memiliki hak veto untuk Reshuffle.
Jadi, sekali lagi. Abaikan urusan politis, abaikan panggilan Perdana Menteri. Serahkan urusan negara kepada yang berwenang.