Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Es Krim Sisca Kohl dan Hobi Makan Babi Orang China

4 Februari 2022   05:25 Diperbarui: 4 Februari 2022   05:29 4989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada pertengahan 2019, penyakit demam babi Afrika merebak di China. Akibatnya harga daging babi pun mencapai 46,7%. Xi Jinping pusing, wabah ini telah melenyapkan sekitar 50% dari populasi babi di China.

Pemerintah pun tidak tinggal diam. Untuk membantu agar suplai tetap stabil, stimulus pun diberikan kepada para peternak. Tapi, itu saja masih belum cukup.

China pun menaikkan keran impornya. Pada bulan Agustus 2019, sebanyak 162.395 ton daging babi masuk ke negeri tirai bambu tersebut. Tapi, masih juga tidak cukup. Karena jumlah impor pada bulan tersebut hanya setara dengan konsumsi daging babi sehari di China.

Xi Jinping masih meradang. Pada bulan September 2019, ia terpaksa mengalah kepada Amerika, musuh bebuyutannya. Daging babi dihapus dari daftar barang impor yang kena cukai tambahan.

China harus menurunkan kewibawaan negara gegara hasrat untuk menyantap daging babi. Total 85.700 ton dari Amerika menyerang China. Tapi, sekali lagi tidak ada efeknya.

Jumlah impor babi Amerika hanya setara 0,16% dari kebutuhan babi di China. Tetap tidak cukup, dan alhasil, harga daging babi terus meroket hingga 80,9% dari harga normal.


**

Pemerintah China sebenarnya sudah menyadari masalah ini. Ketergantungan babi warganya sudah sampai kepada tahap berbahaya. Beberapa kampanye sudah dilakukan. Seperti meminta orang-orang China untuk mengurangi makan babi dan memilih daging lainnya.

Restoran-restoran setempat juga menyediakan daging nabati yang rasanya menyerupai daging babi. Alasannya untuk hidup lebih sehat.

Namun, semua tidak efektif.

Para ahli mengatakan agak sulit mengajak masyarakat China untuk melupakan daging babi. Pasalnya memakan babi sudah terkait dengan filsafat dan kepercayaan atas kekayaan dan status.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun