Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Indonesia Akan Hancur Jika Tidak Menjadi Nusantara", Siapakah Arkand Bodhana?

21 Januari 2022   04:50 Diperbarui: 21 Januari 2022   04:59 12498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Indonesia Akan Hancur Jika Tidak Menjadi Nusantara," Siapakah Arkand Bodhana? (arkand.com)

Di India, Arkand berguru selama dua bulan. Membongkar rumus yang masih belum ia ketahui. Sang guru membimbingnya secara langsung. Nama Arkand Bodhana Zeshaprajna diberikan oleh gurunya. Tidak ia gunakan hingga sang guru meninggal pada 1990.

Sejak saat itu hidupnya pun berubah. Ia dianggap sebagai "orang pintar," dan mampu berbicara dengan mahluk halus. Padahal saat memenjamkan mata, ia sebenarnya sedang berkonsentrasi menghitung angka dan formula.

Kemampuannya pun tersebar dari mulut ke mulut. Awalnya ia melakukannya secara sukarela tanpa bayaran. Hingga seorang klien dari Jakarta memberikannya uang sebesar 7 juta rupiah. Jumlah yang besar pada tahun 1995.

Saat itu Arkand pun ingat pesan gurunya. Ia harus siap untuk menjadi "dukun" dalam hidupnya. Konon kliennya pun bertambah banyak. Dari seantero Indonesia hingga luar negeri.

Sepanjang hidupnya hanyalah mengenai angka. Arkand bukan saja memberikan konsultasi, tapi juga terus menerus memperdalam ilmunya. Mengambil sampel-sampel dari tanggal lahir dan nama. Selalu ada saja kasus baru dan pengetahuan baru yang ia dapatkan.

Arkand mengenyam Pendidikan yang tidak biasa. Kuliah di University of Metaphysics, Los Angeles selama 4 tahun. Dalam waktu tersebut ia mendapat dua gelar S1, satu gelar S2, dan satu gelar S3.

Konon Arkand juga membantu tim Kopassus meraih juara satu dalam kejuaraan menembak se-Asia. Ia juga pernah membantu pelatih Indra Sjafri menjadikan timnas U-19 juara AFF junior tahun 2013.

Hingga tahun 2014, Arkand selalu berkampanye untuk mengubah nama Indonesia menjadi Nusantara. Jika tidak, maka konsekuensinya besar. Tidak perlu penulis tuliskan di sini.

Sayangnya, Arkand wafat pada tahun 2020. Pada tahun dimana ia meramalkan kehancuran Indonesia jika tidak mengganti nama. Untungnya, ramalan Arkand meleset. Indonesia baik-baik saja.

Setelah nama Nusantara mencuat lagi, penulis kembali mengingat kampanye Arkand ini. Meskipun negara kita masih bernama Indonesia, namun nama Nusantara juga akan semakin bergaung.

Menjadikannya lebih bermakna nantinya (jika benar terjadi) daripada hanya sekadar istilah saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun