Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Isu Reshuffle Mencuat, Ini (Mungkin) 5 Pos Menteri yang Akan Dirombak

13 Oktober 2021   12:36 Diperbarui: 13 Oktober 2021   19:10 1806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Isu Reshuffle Kabinet, Ini (Mungkin) 5 Pos Menteri yang akan Dirimbak (sumber: id.berta.yahoo.com dan pikiran-rakyat.com)

Isu Reshuffle Kabinet mencuat lagi. Erat kaitannya dengan pergantian Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan pensiun November 2021 nanti.

Berdasarkan penuturan sumber (1), posisi Panglima TNI kemungkinan akan diisi oleh KSAD Jenderal Andika Perkasa. Tapi, ada juga KSAL dan KSAU yang seharusnya memiliki kans yang sama.

Namun, ada pula teori yang berbeda. Diisukan jika Jenderal Andika akan menggantikan posisi Budi Gunawan (BG) sebagai Kepala BIN. Sementara BG akan menggantikan Mahfud MD sebagai Menkopolhukam. Mahfud sendiri dirumorkan akan menjadi Menteri Hukum dan HAM menggantikan Yasonna Laoly.

Reshuffle kabinet sarat dengan keputusan politis. Walau demikian, unsur kapasitas dan kapabilitas dari para Menteri juga tidak bisa diabaikan.

Namun, bisa saja Reshuffle Kabinet jilid 3 kali ini juga akan senyap-senyap saja. Tersebab berdasarkan sumber (1), pergantian akan lebih banyak dilakukan pada tingkat Wakil Menteri dan staf khusus.

Akan tetapi, tetap saja isu Reshuffle Kabinet selalu menarik perhatian publik. Reka-reka yang muncul, Kementerian yang kena dampak perombakan adalah yang performanya kurang atau Menteri yang pernah "berbuat ulah."

Mari kita simak analisis kira-kira dan tidak jelas juntrungannya ini;

Ketua KSP

Kendati sudah pensiun, Marsekal Hadi masih memiliki peluang diajak masuk ke dalam kabinet. Bukan rahasia lagi jika Hadi memiliki kedekatan hubungan dengan Jokowi terkait tugasnya sebaga Komandan Pangkalan Udara Adi Sumarmo  pada saat Jokowi masih menjabat sebagai Walikota Solo.

Timbullah spekulasi jika Hadi akan menggantikan Moeldoko sebagai KSP. Rumor ini berdasarkan sikap Moeldoko yang akhir-akhir ini sering mengutarakan pernyataan kontroversial.

Salah satu kasus terbesar yang sempat muncul adalah keterlibatan dirinya dalam prahara Partai Demokrat yang sempat melibatkan nama Jokowi.

Menteri Kesehatan

Pandemi menjadi PR terbesar bagi pemerintah dalam dua tahun terakhir. Budi Gunadi Sadikin baru saja terpilih sebagai MenKes pada akhir 2020 lalu menggantikan Terawan.

Harus diakui bahwa sejauh ini Indonesia cukup baik dalam menangani Covid-19. Tingkat vaksinasi pun melaju kencang hingga mencapai angka 100 juta penduduk.

Sayangnya, berdasarkan data dari sumber (4), pencapaian ini masih jauh dari target. Baru mencapai 27,48% dosis kedua per 10 Oktober 2021. Hal ini membuat mustahil bagi Indonesia untuk mencapai Herd Immunity pada akhir tahun 2021.

Selain vaksinasi, ada pula kasus bocornya data pengguna aplikasi Pedulilindungi. Ini kemudian dibarengi dengan kebocoran sertifikat vaksin Presiden RI. Belum juga selesai, Budi kembali membuat kegaduhan dengan menyatakan sebanyak 3000an orang terindikasi positif berjalan-jalan ke mal.

Menteri Perdagangan atau Menteri Investasi

Kedua Menteri ini pernah kena semprot Jokowi gegara mengadakan perjalanan dinas ke Amerika Serikat pada PPKM darurat. Namun, Bahlil Lahadalia mengaku jika apa yang ia lakukan atas perintah Jokowi. Tujuannya untuk bertemu perwakilan Bank Dunia terkait investasi di Indonesia. Turut dalam rombongan adalah M. Lutfi selaku Menteri Perdagangan.

Kedua Menteri ini juga termasuk yang baru saja menjabat. Kementerian Investasi adalah pos baru, sementara M. Lutfi menggantikan Agus Suparmanto yang merupakan kader PKB.

Menteri Sosial

Menjadi media darling, mantan walikota Surabaya ini baru-baru saja kena sorotan. Ia marah-marah di hadapan Wakil Gubernur Gorontalo. Pemicunya adalah karena ada data penerima bantuan yang dinilai janggal.

Sontak berbagai protes pun datang menyerta. Ujang Komaruddin, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) berpendapat jika Risma tidak memberikan solusi atas masalah yang timbul.

Menurut Ujang, aksi marah-marahnya bisa menimbulkan spekulasi negatif. Risma dianggap tidak mampu menyelesaikan masalah yang ada.

Ini bukan kali pertama. Sebelumnya sempat juga beredar aksi Risma yang bersujud dua kali di hadapan para dokter dari IDI. Ini terjadi ketika Risma masih menjabat Walikota Surabaya. Penyebabnya karena banyak pasien Covid-19 yang tidak tertangani kala itu.

Atas aksinya ini, Ujang memberikan pernyataan tegas; "Jika hanya bisa marah-marah, lebih baik mundur saja. Karut-marut masalah tidak bisa beres dengan marah-marah," pungkasnya.

Menteri Perhubungan

Dilansir dari sumber (2), Budi Karya Sumadi adalah orang dekat Jokowi. Ia telah mengisi posisi ini menggantikan Ignasius Jonan pada 2016 lalu. Budi dikenal sebagai profesional yang karirnya cukup cemerlang. Mulai dari PT. Pembangunan Jaya Ancol hingga PT. Angkasa Pura.

Namun, Budi tidak berafiliasi kemana-mana. Ia bukanlah orang partai. Ia juga pernah sakit untuk waktu yang lama. Bisa saja kedua hal ini yang memicu pergantian dirinya jika benar-benar terjadi.

**

Pada Akhir Agustus 2021, Jokowi pernah mengadakan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Politik pendukung. Mengejutkan jika PAN yang dulunya berseberangan, tampak di antara para tamu undangan.

Ditambah lagi, berdasarkan sumber (3), akan ada empat pos Kementerian yang disasar kali ini. Bisa saja keempat pos tersebut dipersiapkan untuk Parpol pendukung.

Berbagai pernyataan dari Parpol pun menggeliat. Gerindra menghembus isu jika nama Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad muncul ke permukaan. Sumber (3).

Begitu pula dari PAN. Dua nama yang muncul adalah Ketua Umum, Zulkifli Hasan dan juga mantan Ketua Umum PAN, Soetrisno Bachir. Sumber (5).

Golkar tidak mau kalah. Salah satu politikusnya berkata jika reshuffle terjadi, maka Golkar tidak akan kehilangan jatah kursi. Posisinya hanya bergeser.

Ahmad Doli Kurnia, Waketum Golkar bahkan lebih pede. Ia mengatakan jika waktunya tiba, Jokowi dipastikan akan mengajak Ketua Umumnya untuk berdiskusi.

"Ini sebagai bentuk komunikasi yang baik," pungkasnya.

Menarik melihat eskalasi politik menjelang 2024. Jokowi cukup berhasil menarik tenaga professional dalam jajaran kabinetnya. Ini dilakukan sebagai bentuk upaya untuk menyeimbangkan politik dan kinerja.

Meskipun para Parpol berdalih jika kader-kader mereka juga bisa bekerja, tetap saja kepentingan politik partai akan lebih besar. Apakah sekarang sudah saatnya untuk menampung aspirasi politik dari para partai pendukung untuk menghadapi 2024?

Jika iya, maka langkah catur politik Jokowi untuk jagoan siapa ya?

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun