Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Numerologi + Angkamologi = Keberuntungan x Keuntungan

18 Agustus 2021   20:49 Diperbarui: 18 Agustus 2021   20:51 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukanlah keberuntungan menambah seorang kawan yang luar biasa, kendati itu juga adalah keuntungan.

Ruginya? Ya, mungkin sekarang Pak Jaya harus tambah repot melayani seorang sahabat baru.

Keberuntungan sesungguhnya adalah karena saya mengenal istilah Angkamologi dari beliau. Tentu lucu, karena sebagai penggila angka, saya bahkan tidak pernah mengenal istilah ini.

Konsep ini memang hasil penelaahan dari seorang pemikir Indonesia. Otak yang sama yang menelurkan "ologi-ologi" lainnya. (Kelirumologi, malumologi, alasanomologi, dan tidakbahagiamologi).

Keberuntungan selanjutnya adalah menemukan fakta bahwa Angkamologi ternyata memiliki konsep yang sama dengan pemikiran Numerologi yang sering kuanggit.

Singkatnya begini. Sebagai Numerolog, saya selalu menghindari menggunakan angka sebagai alat bermedi dan bermenyan. Alias mistis adanya.

Kendati ada urusan ramal-meramal, atau yang saya sebutkan sebagai situasi prediktif, tetap urusan nasib berada pada dirimu sendiri. Numerologi yang kubesut menganut paham perubahan.

Artinya, sebagaimana angka yang dinamis (dan sekaligus statis), manusia yang tidak mau berubah hanya akan menunggu kematian. Angka mengajarkan diri kita secara filosofis bahwa kehidupan bisa mencontohi kekuatan angka.

Sebagaimana pemikiran Pythagoras bahwa "Kehidupan berada pada kekuatan angka." (Kuantitatif dan kualitatif).

Bagi saya, tidak ada angka yang jelek. Tanggal kelahiran dan nama adalah anugrah. Memiliki vibrasinya sendiri nan unik. Dengan demikian tidak ada yang keruk atau pun buruk.

Pun sesuai prinsip ojo dumeh, Angkamologi adalah demokratisasi tafsir di mana setiap insan manusia berhak menafsirkan angka. Sepanjang itu tidak menghina apalagi mengutuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun