Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tsutomu Miyazaki, Psikopat "Otaku", Pedofil, dan Juga Kanibal

14 Agustus 2021   05:54 Diperbarui: 14 Agustus 2021   06:03 4512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tsutomu Miyazaki, Psikopat, Pedofil, Kanibal, dan "Otaku" (ichi.pro)

Modus Tsutomu masih sama. Korban dibujuk masuk ke dalam mobil. Dicekik hingga tewas. Kejahatan bengis yang sama ia ulangi. Memperkosa dan menyimpan baju korban.

Aksi Spontan Tanpa Rencana

Yang membuat aksi Tsutomu berbeda dengan psikopat lainnya, adalah rencana. Menurut polisi, aksi Tsutomu benar-benar spontan dan berantakan.

Banyak celah yang ia buat, sehingga polisi seharusnya bisa cepat menangkapnya. Aksi mendatangi tempat pembuangan mayat Mari Konno adalah salah satunya.

Selain itu, Tsutomu juga kerap mengirim surat ke keluarga korban. Isinya ia buat dengan kode rahasia. Mirip film detektif.

Tsutomu juga terlalu sering menelpon keluarga korban tanpa bersuara. Jika tidak diangkat, ia akan terus menerus menelpon. Ternyata, ia senang mendengarkan suara keluarga korban yang panik.

Tsutomu juga ceroboh. Ia sering meninggalkan jejak. Barang-barang korban di tempat lokasi kejadian, hingga souvenir yang ia bawa pulang.


Ia benar-benar menjalankan aksinya berdasarkan naluri dan nafsu semata. Tapi, itulah yang menyamakan dirinya setara binatang. Gila dan keji!

Pembunuhan Terakhir

Ini berjarak 6 bulan dari 3 kasus pembunuhan sebelumnya. Adalah seorang gadis yang bernama Ayako Nomoto. Ia juga masih belia seperti korban lainnya.

Saat itu hidupnya dalam bahaya. Ia sudah siap dieksekusi oleh Tsutomu. Untungnya berhasil diselamatkan oleh penduduk sekitar.

Tsutomu pun melarikan diri. Ia lolos dari tangkapan polisi.

Nomoto selamat. Tapi, hanya 5 hari saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun