Terlalu banyak variasi yang mungkin bisa saja terjadi. Namun, ada baiknya untuk mengambil makna filosofis bagi mereka yang berhasil mencapai rentan usia ini. "Kemanusiaan (9) yang Tak Terbatas (8)." Sebuah kalimat yang cukup mencerminkan bagaimana seorang lansia menyadari potensinya, dan bagaimana kita yang masih muda menyikapi keberadaan mereka.
Pada akhirnya, hidup adalah deret angka. Tanpa kita sadari semuanya berjalan dengan begitu cepatnya. Apa yang dulu dirasakan sebagai sebuah kekuatan, ia bisa saja menjadi kelemahan. Sementara apa yang dulunya mungkin adalah sebuah kekurangan, sekarang mungkin saja sebuah kelebihan.
Tiada kata yang bisa kita ungkapkan atas proses alamiah yang harus dijalani oleh setiap orang. Kecuali rasa syukur yang mendalam.Â
Akhir kata, saya mengutip kalimat pak Tjip pada artikelnya;
"Kami bersyukur kepada Tuhan,bahwa dalam usia 78 tahun, makan enak,tidur nyenyak dan hidup bebas dari obat obatan dan vitamin. Membaca dan menulis tanpa kaca mata. Makan minum tanpa pantangan,tapi kami tahu diri untuk tidak overdosis dalam menikmati hidup."
Semoga Bermanfaat!
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI