Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Puisi untuk Artikel ke-5000 Opa Tjiptadinata dan Indonesia Raya

17 Agustus 2020   04:40 Diperbarui: 17 Agustus 2020   05:05 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber: youtube.com dan httpopenaccess.ox.ac.uk)

Kompasiana, dunianya para Blogger, sedang menunggu sebuah momen besar. Apalagi kalau bukan terkait 'sumpah' dari salah satu sesepuh K yang membuat riuh warga sedesa.

"Sebelum ayam berkokok pada tanggal 17.08.2020 pagi, maka aku akan mencapai artikel ke-5000." Meniru gaya Bandung Bondowoso membangun 1000 candi dalam semalam.

Prof. Felix Tani yang akhir-akhir ini sudah mulai bingung dengan angka, kemudian mencoba berkoalisi dengan Kuntilanak Tuna Angka. Jelas ini melawan takdir legenda, karena dalam kisah Roro Jongrang, justru Bandung Bondowonso-lah yang menggunakan bantuan jin dan dedemit.

Pagi ini tanggal 16.08.2020, tepat pukul 05.00 pagi waktu Makassar, saya melihat tulisan ke-4398 dari Pak Tjip, sang Pangeran kebelet yang berjudul "Berbagi Kisah Hidup Awal Indonesia Merdeka." 

Saya membayangkan wajah Pak Tjiptadinata yang lelah (atau lebih tepatnya gerah) mengejar target demi kado ulangtahun ke-75 bagi Indonesia di Kompasiana.

Lelah karena mungkin sudah kehabisan ide tulisan, atau gerah mungkin karena panik memikirkan bagaimana jalan kaki pulang ke kampung halaman yang terpisah oleh Samudra Pasifik.

Apalagi setelah Kompasianer Johanis Malingkas yang sekarang sudah berubah nama menjadi Fohanis Galingkas, gegara pelet 'kenthir' dan sihir 'numerologi,' meluncurkan 'preview' artikel sang Opa, yang berjudul "Artikel ke-5000 di Kompasiana."

Bagaikan menanti film Avengers seri ke-5000, masyarakat Kompasiana dibuat deg-degan, apa sih judul yang akan dibawakan? Saya dapat membayangkan bagaimana perasaan Pak Tjip yang diselimuti kalbu, menekan tombol 'enter' nantinya.

Nah, saya yang termasuk tersangka pendamping yang bakal duduk di kursi pesakitan bersama Prof. Felix juga "dumba-dumba galeter" (bahasa Makassar; geli-geli sedap).

Pasalnya, sudah terlanjur berjanji juga kepada sang empunya gawe, "Jika Pak Tjip berhasil membuat artikel ke-5000 di saat Indonesia Merdeka untuk yang ke-75 kali, maka aku akan membuat puisi."

Oleh sebab itu, pagi ini aku terbangun dari mimpi buruk untuk menuntaskan janji yang sudah kubuat, karena sudah pasti, Opa Tjip akan mencapai target.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun