Salah satu alasanku suka dengan Kompas TV, karena aku dapat melihat dengan jelas wajah Aiman Witjaksono, Rosiana Silalahi, Astrid Wibisono, karena mereka tidak menggunakan masker. (kecuali jika sedang siaran di luar studio).
Nah, berbicara dengan menggunakan masker, akan menutup seluruh wajah, sehingga ekspresi body language yang seyogyanya "harus ada" dalam setiap acara public speaking, serasa hilang tertelan bumi.
Senyuman jadi hambar, suara tidak jelas terdengar, nafas ngos-ngosan, belum lagi gerakan tambahan yang saya hitung lebih dari 30 kali "hanya" untuk memperbaiki posisi masker. Serius, menganggu banget!
Jika wajah tidak kelihatan dengan penuh, jujur saja, pesan tidak akan tersampaikan dengan penuh juga. Bayangkan di saat anda mengatakan "Udah capek nih", yang aku yakini bahwa anda sedang bercanda, serasa sedikit mengerikan.
Karena maskermu yang menutupi senyuman indahmu, membuatku serasa bertemu "garong" yang mengatakan "Cepatan, harta atau nyawa, Udah capek nih." (Maafkanlah imajinasiku yang liar).
Nah, ini tentu penting, karena selama acara, anda cukup sering mengucapkan kata "capek." Saya mencatat, setidaknya ada 4 kali, yaitu pada menit ke [11:41]. [14:00], [44:19] dan [54:38].
Tentu ini adalah candaan yang bagus, jika anda memperlihatkan senyuman indahmu, sayangnya tidak. Atau memang anda sudah sangat capek, karena masker menghalangi aliran nafas? Semoga tidak.
Anda berbicara terlalu cepat, dan hal ini sudah diperingatkan dua kali oleh produser, yakni pada menit ke [09:18] dan [14:04]. Sayapun tipe pembicara cepat, jadi sama sekali tidak mempermasalahkan ini.
Tung Desem Waringin, si motivator top Indonesia juga berbicara cepat, namun bedanya, ia tidak menggunakan masker saat sedang presentasi.
Tutupan masker membuat suara anda kurang jelas, ditambah lagi, gerakan bibir yang bisa membantu orang untuk memahami kata-kata, sekarang sudah sama sekali tak terlihat.
Tentu aku tidak dalam kapasitas untuk melarang anda menggunakan masker, namun ini adalah acara on-line dalam studio, yang jauh dari kerumunan massa. Apakah penggunaan masker bisa mendapatkan dispensasi?