Para Guru Taoisme (Dao Zhi), kemudian mencoba untuk mencari solusi kepada masyarakat luas, khususnya bagi mereka yang kurang mampu. Caranya adalah dengan mengembangkan Ciam Si obat.
Meskipun dengan perkembangan teknologi dan sistem medis, Ciam Si obat ini sudah tidak sepopuler dulu lagi, namun di kota Semarang, ada kelenteng Grajen dan Welahan yang masih terkenal dengan Ciam Si obatnya yang manjur.
Mereka yang skeptis, sering sinis memandang resep-resep Ciam Si obat, "Bagaimana mungkin penyakit yang berbeda dapat diobati dengan resep yang sama?"
Namun di negara Tiongkok dan Taiwan yang sangat kental dengan tradisi Ciam Si obat, pernah mengadakan penelitian baik dari sisi medis barat, sosiologi, antropologi, dan pengobatan Tiongkok Kuno, menyatakan bahwa resep-resep yang tertera pada Ciam Si Obat adalah tidak berbahaya.
Hal ini disebabkan karena sistem pengobatan Tiongkok Kuno hanya bersifat holistik dan terbuat dari bahan-bahan herbal alami. Selain itu harganya yang murah juga dapat membantu kesembuhan seseorang dari sisi psikologi.
Wasana Kata.
Apakah Ciam Si umum atau Ciam Si obat benar-benar manjur? Semuanya bergantung kepada pribadi yang memercayainya. Praktik ini sudah berlangsung selama ribuan tahun, dan hanya biasa dianggap sebagai warisan budaya.
Tidak perlulah terlalu mendewakannya, pun tidak usah juga terlalu sinis dalam menyikapinya. Warisan budaya seharusnya dihargai tanpa perlu nyinyir. Ini bukan masalah melawan agama atau ilmu pengetahuan.
Warisan budaya hanyalah bukti dan catatan mengenai perilaku manusia dalam menjalani hidup pada zamannya sendiri. Tidak lebih, tidak kurang!
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI