Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kasus Baru Corona di Sulsel Tertinggi, Pemkot Makassar Mengenakan Sanksi, Semoga Masyarakat Berbaik Hati

20 Juni 2020   13:46 Diperbarui: 20 Juni 2020   13:59 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai warga kota Makassar di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), update terbaru pada hari jumat tanggal 19.06.2020, sedikit terasa kurang sedap. Bagaimana tidak, provinsi Sulsel telah didaulat menjadi provinsi dengan penambahan kasus baru terbanyak.

Berdasarkan data Kementrian Kesehatan, pada jumat sore tersebut, terdapat 1041 kasus baru di Indonesia dan kontribusi terbesar datang dari provinsi Sulsel dengan 207 kasus baru.

Penambahan kasus baru ini membuat Susel menjadi ketiga terbanyak dengan total 3573 kasus di bawah Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Timur. Nah melihat perbandingan populasi, tentunya secara rasio, kasus di Provinsi Sulsel termasuk hal yang "patut diwaspadai."

Namun demikian, juru bicara penangangan Covid-19 Sulsel, Ichsan Mustari mengatakan bahwa hal ini terjadi lantaran tes cepat Corona telah merata di seluruh kabupaten-kota Sulsel.

Ia juga mengatakan bahwa meskipun peningkatannya signifikan, namun hal tersebut masih dalam kondisi terkontrol. Menurutnya, yang terpenting pihaknya bisa mendeteksi dan melakukan isolasi.

Ichsan juga tidak lupa mengharapkan kesadaran warga Sulsel menerapkan protokol kesehatan, mulai pakai masker, rutin mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak dengan orang lainnya.


Penolakan Masyarakat Sulsel Terhadap Rapid Test.

Sebelumnya diberitakan bahwa warga kota Makassar sempat menolak kedatangan petugas medis berbaju hazmat di sejumlah kecamatan untuk mengadakan tes cepat.

Nampak warga melakukan blokade jalan, memasang spanduk menolak rapid test dan mengolok-olok petugas medis yang turun dari ambulans. Namun demikian, peristiwa tersebut akhirnya reda setelah Bhabinkamtibmas datang dan memberi penjelasan kepada warga.

Ilustrasi (Sumber: sulsel.idntimes.com)
Ilustrasi (Sumber: sulsel.idntimes.com)
Penolakan memang sering terjadi di kota Makassar dalam beberapa pekan terakhir. Isu yang beredar dan kurangnya sosialisasi menjadi penyebab. Belum lagi adanya penolakan oleh pihak keluarga-keluarga korban yang menolak pasien yang meninggal dunia dimakamkan dengan protap Covid-19.

Gencarnya Tes Cepat dan Cepatnya Penyebaran Virus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun