Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lobha, Moha, dan Dosa, Tiga Akar Kejahatan yang Dapat Ditumpas dengan "Kekinian"

18 Juni 2020   06:55 Diperbarui: 10 Juni 2021   12:43 21739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lobha, Moha, dan Dosa, Tiga Akar Kejahatan yang Dapat Ditumpas dengan "Kekinian". | Ilustrasi (Sumber: pinterest.com/Stocksy United)

Mengapa ketiga hal ini disebut dengan Tiga Akar Kejahatan?

Pertama, karena ketiga sikap ini akan datang terus menerus dalam bentuk halus yang tidak disadari, sehingga manusia tidak menyadari jika mereka telah bermanifestasi dalam bentuk kebiasaan.

Kedua, jika terus berlangsung, maka segala penyakit batin seperti ketakutan, kegelisahan, dan kekhwatiran akan selalu datang menghampiri batin yang tidak pernah tenang.

Ketiga, batin yang tidak pernah tenang akan cenderung merusak lingkungan dimanapun kita berada dan juga menimbulkan penderitaan bagi orang lain di sekitar kita.

Dengan membiarkan Tiga Akar Kejahatan ini tumbuh subur dalam batin, maka kita akan selalu membuat kekacauan. Ingin senang sendiri sehingga tidak pernah ada kecocokan dengan orang lain. Mau enak sendiri, sehingga tidak peduli dengan penderitaan orang lain. Ingin menang sendiri, sehingga menimbulkan pertengkaran yang tidak berkesudahan.

Sekilas Tiga Akar Kejahatan ini memang susah untuk dilepaskan, karena pada dasarnya manusia pasti mementingkan dirinya di atas segalanya dalam menyintas kehidupan, namun di sisi lain, setiap manusia juga mendambakan kehidupan yang damai.


Dengan demikian, apakah ada cara untuk melihat Lobha, Moha, dan Dosa dengan cara yang lebih bijak?

Pertama, harus menyadari bahwa batin adalah cerminan kehidupan. Apa yang telah kita lalui dan kita capai adalah hasil dari keinginan batin yang kuat. Seseorang menjadi pengacara sukses, karena telah berhasil menempuh pendidikan hukum formal dan usaha-usaha informal lainnya, seperti membentuk jaringan.

Kedua, harus menyadari bahwa kehidupan yang kita lalui, sesungguhnya adalah bentukan dari keinginan batin. Hidup berfoya-foya menghabiskan uang, atau bekerja keras mengumpulkan uang, terdorong dari keinginan batin kita.

Ketiga, keinginan batin yang akan mendorong kehidupan kita selanjutnya. Mereka yang bermalas-malasan akan dipenuhi kekhwatiran tidak lagi disokong, sebaliknya, mereka yang bekerja keras akan memiliki harapan besar untuk hidup sukses.

kehidupan kita terbentuk dari batin. Batin yang bersih akan menghasilkan kehidupan yang bahagia, sebaliknya, batin yang kotor akan cenderung menimbulkan perasaan kotor yang tidak akan pernah berdamai dengan keadaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun