Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

4 Cara Menyiasati Anomali Waktu di Masa Pandemi

10 April 2020   07:41 Diperbarui: 10 April 2020   08:01 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, rutinitas yang berubah juga memengaruhi persepsi kita terhadap waktu. Maureen Irish, seorang peneliti senior di Institute Neurosains Klinis, Universitas Cambridge, Inggris mengatakan bahwa anomali persepsi waktu berhubungan dengan jumlah proses kognitif yang dibutuhkan.

Misalnya, berapa banyak perhatian yang harus diberikan untuk melakukan tugas tertentu, dan seberapa efektif kita dapat membagi perhatian untuk beberapa tugas sekaligus. Jika rutinitas yang mudah ditebak dilakukan secara berulang-ulang, maka waktu akan terasa sangat cepat.

Inilah sebabnya, mengapa pada saat kita masuk ke lingkungan kerja baru, memelajari banyak hal baru, menyesuaikan diri dengan komunitas baru, waktu terasa lebih lamban. Hal yang sama kita rasakan dengan menyesuaikan diri dengan "lingkungan baru WFH". Suasana bekerja dari rumah, tentu tidak sama dengan kerja di kantor. Rumah sebagai tempat beristirahat tentu tidak sama dengan rumah sebagai tempat kerja.

Di masa kecil hingga usia remaja, manusia cenderung memiliki banyak hal dan pengalaman baru yang ditemuinya. Saat menerima berbagai memori baru, otak akan memprosesnya lebih keras. Proses ini memakan waktu dan tenaga sehingga waktu akan terasa lebih lama. Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa waktu berdurasi sama, dan hanya persepsi yang membuatnya berjalan lebih cepat atau lamban.

Bagi yang ingin agar waktu dapat terasa normal, maka ada beberapa tips yang dapat kita lakukan bersama.

Berkonsentrasi Kepada Masa Sekarang.

Di masa pandemi banyak hal yang kita khwatirkan yang belum tentu terjadi. Akhirnya perhatian kita terfokus kepada hal-hal yang tidak jelas dengan penuh ketakutan. Sehingga banyak kejadian yang terjadi saat ini terlewatlkan begitu saja. 

Masa lalu bukan hal yang perlu disesali, masa depan belum tentu terjadi. Terjebak dalam dimensi waktu yang berbeda, membuat kesadaran kita terhadap masa kini menjadi jemu, sehingga persepsi waktu akhirnya menjadi semu.

Berfokus pada setiap pikiran masa kini akan membuat waktu terasa berjalan dengan lebih normal. Cara yang terbaik adalah dengan berkonsentrasi. Sadarilah bahwa kita sedang bernafas, bahwa kita sedang duduk, dan bahwa kita benar-benar ada, sembari mengambil inti kebahagiaan dari masa kini.

Membuat Hidup Lebih Berguna.

Hal ini juga berguna untuk menentukan apa yang akan kita hadapi nanti. Dengan melakukan banyak hal baik dan berguna, maka tanpa disadari, kita telah membuka pintu kehidupan yang lebih baik untuk masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun