Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berbohong itu Mudah, Bisa Atas Nama Kebaikan dan Keterpaksaan

12 Februari 2020   17:15 Diperbarui: 12 Februari 2020   17:55 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: freeimages.com

Mungkin tidak merugikan, karena hanya ditujukan kepada kawan kawan terdekat saja. Namun perlu diingat ada candaan tanpa harus berbohong.

Jika sudah terlanjur dikeluarkan, pastikan orang lain paham bahwa anda hanya bercanda, agar tidak menimbulkan mis-persepsi.

Kebohongan untuk Membantu Orang lain.

Inilah yang paling sulit, bagaikan buah simalakama yang sudah matang. Perbuatan buruk termotivasi dengan perbuatan baik. Bagaikan minum kopi dengan garam, tidak mematikan, namun tidak dianjurkan.  

Ikutilah kata hatimu, apakah hal ini perlu dilakukan. Jangan sampai bermaksud menolong orang lain, akhirnya malah menjerumuskan.

*****

Mulailah dari diri sendiri.... Selalu sadar atas setiap ucapan, bahkan pikiran kita. Saran terbaik adalah tidak berbohong, namun jika situasi menjadi sulit, maka beberapa hal mungkin bermanfaat.

Langkah pertama yang terbaik adalah menyadari bahwa setiap perbuatan pasti ada akibatnya. Tidaklah enak jika kita berada di sisi yang dirugikan. Jika tidak ingin dibohongi, janganlah berbohong.

Tindakan bijaksana berikutnya adalah dengan mengurangi ketamakan. Milik kita bukan milik siapa siapa, demikian pula dengan milik orang lain. Bahwa rezeki sudah ditakar adalah hal yang wajar.

Saran terakhir adalah dengan mengingat bahwa sesuatu yang buruk atau baik sebenarnya berasal dari kehendak dan motivasi. Sebelum anda "terpaksa berbohong" pastikan apa akibat terburuk yang dapat terjadi.

*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun