Salah satu yang menjadi kejanggalannya adalah format dari rekaman CCTV berbeda. Selain itu lebel pada waktu di CCTV juga berukuran kecil. Bahkan oleh Abimanyu Wahyuwidayat yang juga menilai, ada kejanggalan dari cahaya di CCTV yang tidak sesuai dengan waktu yang ada di CCTV.
Dengan banyaknya kasus manipulative dalam kasus Brigadir J sendiri. Bahkan menkopolhukam Mahfud MD mengatakan banyak yang terkena "Prank" oleh Ferdy Sambo dan terlibatya puluhan polisi pada kasus Brigadir J, yang turut memanipulasi scenario pembunuhan Brigadir J.
Menurutnya tidak hanya public yang terkecoh dengan scenario Ferdy Sambo. Sekelas komnas HAM, Pengacara dan lain sebagainya juga terkena imbas manipulasi scenario Ferdy Sambo.
Akan tetapi dengan pengakuan dari berbagi kesaksian yang juga kini ditetapkan oleh kepolisian atas pembunuhan brigaddir J seperti Bharada E, Brigadir R, KM supir keluarga sambo dan Istri Sambo yang kini masih dipriksa namun sudah bersetataus sebagai tersangka terlibat dalam pembuhan berencana Brigadir J.
Membuat Ferdy sambo sendiri sebagai sang dirjen dari pembunuhan berencana terhadap Brigadir J Â tersebut harus tersandung, yang akhirnya di pecat secara tidak hormat dan ditolak mundur dari anggota polri. Meski Ferdy Sambo mohon izin sesuai dengan Pasal 29 PP 7 2022 mengajukan banding.
Pasca ditetepkannya Ferdy Sambo sebagai tersangka kasus Brigadir J dan juga dirinya telah dipecat secara tidak hormat dari keanggotaan polri, akankah kasus Brigadir J ini akan segera berakhir?
Kata 'Sayang' Lagi
Ya memang, segala sesuatu menaruh banyak konsekwensi. Termasuk dalam kasus Brigadir J yang menyeret banyak tersangka dan yang paling banyak perhatian adalah Ferdy Sambo, yang merupakan elite polisi dengan bintang dua.
Terus terang dengan karir yang sudah ditempuh oleh Ferdy Sambo. Kata disayangkan pencapaiannya lagi-lagi harus dikatakan seperti kejadian di DPR yang pada saat itu sedang rapat dengan Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo di gedung DPR pada pada Rabu 24 Agustus 2022 lalu.
Tiba-tiba kata sayang masuk suara microfone dan membuat geger di public. Usut punya usut, kata sayang itu berasal dari ponsel milik anggota Komisi III asal Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Aboe Bakar Alhabsyi. Diduga ketika rapat masih berjalan, ia tak mematikan mikrofon lalu berkomunikasi melalui ponsel.
Lagi-lagi dengan adanya kejadian tersebut kata "sayang" di dalam rapat DPR dengan Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo atas kejadian kasus Brigadir J. Serta panasnya rapat DPR dengan Mafud MD yang juga isunya hangat di public. Saat Mafud MD diminta penjelasan oleh DPR kasus Brigadir J, sampai-sampai kompolnas di pertanyakan fungsinya dan mencul kata dibubarkan saja.
