Dinan sendiri adalah pribadi yang misterius, dimana sekalipun ia sering dugem, melampiaskan kenikmatan bersama dengan wanita, dan sering berjalan-jalan ke tempat wisata yang populer di Indonesia, ia tidak pernah menunjukan identitasnya sebagai seorang kurir narkoba.
Tetapi apapun itu bentuk dari kejahatan, tetap saja seseorang dapat merasakan apes seperti Dinan yang tidak menyangka bahwa dirinya di intai oleh intel kepolisian.
Suatu hari disiang bolong seperti biasa ia memakai kaca mata serta topi untuk mengaburkan identitasnya membawa sebuah mobil box yang isinya bermacam-macam jenis narkoba dari pabrik di tempat produksinya.
Modusnya adalah barang dalam box tersebut ditutupi karung dan di acak keberadaan narkoba tersebut dengan barang lain non narkoba.
Tetapi polisi yang sudah mencium gerak-geriknya langsung mengikuti dari belakang dari pabrik persembunyian narkoba tersebut, sekaligus menggeledah pasca Dinan keluar membawa narkoba supaya penggeledahan pabrik narkoba tidak premature.
Dengan diloloskannya Dinan, polisi dapat tahu dimana jaringan itu berada. Benar setelah Dinan pergi polisi langsung menggeldeah dan menangkap teman-teman Dinan dan menyita semua barang bukti narkoba di pabrik.
Lalu dengan Dinan sendiri ditangkap oleh polisi yang sebelumnya mengikutinya saat sedang bertransaksi di tempat suplayer narkoba yang di drop olehnya, ada sepuluh orang ditangkap termasuk Dinan.
**
Dengan barang bukti dan keterlibatan dengan oprasi peredaran Narkoba, Dinan lalu dijebloskan di penjara dengan hukuman yang sangat berat, bahkan dengan jumlah narkoba yang dijadikan barang bukti oleh polisi ia dapat dihukum mati.
Penyelidikan Dinan dilakukan disalah satu polres di Jakarta kemudian setelah melaui proses pengadilan dan Dinan dijatuhi hukuman berat oleh pihak pengandilan di Jakarta tetapi tidak dinan tidak tahu sampai eksekusi mati atau tidak.
Dengan pasrah karena hidupnya sendiri dirasakan hidup segan  dan mati tidak mau akhirnya Dinan merenungi kembali perjalananya sebagai kurir narkoba yang harus patuh komitmen dan berani mati sekalipun.