Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sah UU Ciptaker: Capres Diusung PDIP Auto Gagal di Pilpres 2024?

7 Oktober 2020   19:33 Diperbarui: 7 Oktober 2020   20:07 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: nusabali.com

Bagimanapun arah dari pemerintahan Negara akan dibawa kemana dan apa yang telah diperbuat dalam pemerintahan tersebut.

Rakyat memandang jalannya sebuah pemerintahan Negara,  tetap saja yang dilihat pertama adalah kiprah seorang presiden.

Maka apapun yang dijadikan kebijakan negara, pertama dan yang disebut adalah seorang presidennya bukan mentri apa lagi DPR.

"Sebab mentri sendiri wacananya adalah menerjemahkan visi seorang presiden dan harus mampu bekerja menurut gagasan presiden. Itulah yang dikatakan oleh presiden Indonesia dua periode Joko Widodo".

Maka seharusnya Presiden "harus" mampu bertanggung jawab dalam menjalankan roda pemerintahan suatu Negara apapun konsekwensi dari kebijakannya.

Karena seorang presiden dalam sebuah nama sendiri tidak hanya sebuah cela tetapi juga dapat harum ketika memang seorang presiden membawa Negara pada sebuah hal; dimana ia mampu mensejahterakan rakyat dan memihak pada rakyat.

Mungkinkah dengan banyak sekali pertentangan atau kontra kebijakan omnibus law atau UU Cipta Kerja yang disahkan DPR (05/10) akan membuat kepopuleran presiden Jokowi terdegradasi dimata rakyat? Dimana saat men-sahkan UU cipta kerja sendiri di masa pemerintahannya?

Tentu setiap apa yang dilakukan sebagai sebuah kebijakan dan itu menjadi polemik di hadapan rakyat, selamanya presiden itu akan terkenang jauh bahkan pasca dirinya purna sebagai seorang presiden yang saat menjabat cela dan penen kontroversi dihadapan rakyat.

Saya ambil contoh pendahulu presiden Jokowi presiden ke-5 RI yakni Megawati Soekarno Putri dimana ditahun periode pemerintahannya men-sahkan system outsorcing.

Bukankah sampai saat ini bagi siapapun yang tidak puas dengan system outsorcing akan terkenang sepanjang masa outsourcing identic dengan presiden ke-5 Megawati Soekarno Putri?

Maka tidak heran jika dalam pilpres 2014 lalu Joko Widodo yang didukung penuh oleh partai Megawati Soekarno Putri yakni PDIP.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun