Maka dari itu, apakah Terawan Agus Putranto mentri kesehatan sudah tidak menawan? Seperti lari dari pertanggungjawaban publik ketika dimintai keterangan proggres kerjanya tersebut meski diacara Mata Najdwa?
Seperti diketahui di media mentri kesehatan Terawan Agus Putranto memang berkali-kali disindir oleh presiden Jokowi atas kinerjanya.
Salah satunya adalah masih sedikitnya anggaran yang dikeluarkan kementrian kesehatan dalam menangani civid-19, serta semakin tidak terkendalinya covid-19 yang semakin luas dampaknya di Indonesia.
Mungkinkah sebaiknya Terawan Agus Putranto mundur saja dari mentri kesehatan sebagai pertanggung jawaban dirinya yang gagal dalam menangani kasus corona di Indonesia?
Sebab dibanyak Negara sendiri karena dinilai gagal dalam menangani pandemic covid-19, mentri kesehatan mudur dari jabatannya diantaranya mentri kesehatan Selandia Baru, Ceko, dan Brasil.
Bagaimanakah dengan Indonesia yang benar-benar sudah gagal dalam menangani pandemic covid 19? Jumlah positif covid-19 meningkat, banyak nakes kesehatan yang meninggal, dan gebrakan ototritas kesehatan seperti lemah?
Beragam respon bermunculan. Ada yang menyebut sentilan Nadjwa Shihab sebagai bentuk Bullying terhadap Terawan Agus Putranto.
Tetapi tidak sedikit juga yang merasa terwakili oleh pertanyaan-pertanyaan yang disampaiakan oleh Nadjwa Shiab saat dirinya mewawancarai bangku kosong yang di imajinasikan ada mentri kesehatan Terawan Agus Putranto.
Karena faktanya sendiri, Terawan Agus Putranto sangat jarang tampil di depan public untuk menyampaikan situasi pandemic. Setidaknya dibandingkan pada masa-masa awal pandemic ketika celetukan-celetikan terawan sering menjadi kontroversi.
Dr. Dicky Budiman M.SC.PH epidemilog Universitas Griffith dikutip dari detik.com, juga berbicara bahwa sangat diperlukan seorang mentri kesehatan karena tuntutan jabatan menjelaskan kondisi pandemic covid-19.
Maka wajar jika mentri kesehatan Terawan Agus Putranto sebagai pejabat pubik perannya dicari-cari oleh masyarakat untuk menjelaskan penanganan pandemic covid-19.