Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filsafat dan Kebahagiaan Hidup

14 Juli 2020   21:24 Diperbarui: 28 Juli 2020   20:40 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: Pixabay.com

Tetapi dengan saya yang saat ini belum menyentuh profesionalisme sebagai penulis, menemukan dirinya sendiri harus lebih disyukuri lagi melebihi kata "profesinal" yang harus saya sandang menjadi penulis lepas ini.

Tulislah untuk menjadi sesuatu  dan sesuatu itu harus mengantarkan manusia dalam menjadi manusia yang sesungguhnya. Saya memang sadar, Saya harus terus berkarya apapun alasannya. Karena rasa bahagia dari meyelsaikan karya itu sendiri merupakan tinjuan paling dasar dari manusia menatap dirinya juga layak dijadikan manusia.

Tampilan karya pertamanya buku saya "Interpretasi aku", yang bentuknya se-gede buku gambar, namun setelah dipikir kembali tentang sebuah buku itu. Sebuah buku memang yang dibaca adalah isi dari buku itu, perkara tampilannya, jika memang bukunya layak dibaca, apa artinya sebuah sampul dan bentuk bukanya sendiri? Ia tetap menjadi karya tulis yang tetap bernilai.

Tetapi menapaki jalan keberhasilan itu tidak mudah. Sebab manusia harus benar-benar tekun, dibalik itu juga harus benar-benar tanpa putus asa menjalaninya---- mengharap suatu saat jika karyanya memang layak dikenal didunia, saya yakin akan menjadi penulis kelas dunia.

Supaya bukan saja saya dapat lebel professional dalam karir kepenulisaannya saya, tetapi menjadi pribadi yang paling bahagia, dan paling menjadi manusia karena bentuk dari usaha-usahanya yang saya bangun sendiri menjadi manusia itu--- dengan cara berkarya dengan menulis.

Namun menjadi seni di Indonesia sendiri, memang tidak mudah  dihargai, terlebih apa yang ditulis sendiri, saya bukanalah seorang penulis yang setara dengan penulis-penulis sekaliber "Eka Kurniawan" misalnya atau novelis supernova "Dewi lestari" yang sudah punya nama sebelumnya--- karya-karya dari dirinya sudah ditunggu oleh penggemarnya bahkan sebelum ia menulisnya.

Saya sendiri, saya bukan tidak ingin menjadi penulis yang terkenal, tetapi menjadi penulis terkenal sendiri butuh waktu, juga perlu dimana karyanya sendiri memang layak diterima oleh masyarakat. 

Tentang tulisan saya, itu bukanlah tulisan yang banyak diminati orang-orang Indonesia seperti tulisan bagaimana harus menjadi sukses, beriman dan beragama secara benar, juga bukan kisah-kisah roman cinta seperti Romeo dan Juliet.

Maka tulisan yang cenderung filosofis yang ditulis saya sungguh begitu berat dan asing bagi kebanyakan orang di Indonesia. Tetapi menjadi penulis, bukan hanya mengikuti dimana pasar itu berpijak, namun, menulis bagi seorang penulis yang orisinil adalah menulis apa yang menjadi gerak hatinya sendiri untuk ditulis dan layak ditulis sebagai ritus kebahagiaan dirinya--- bahagia sudah membagikan apa yang perlu diceritakan dengan menulis kepada orang lain.

Inilah tentang bagimana cerita itu dimulai, penulis pemula tanpa ada sesuatu topangan untuk kebutuhan hidup sehari-harinya tidak akan mungkin bisa untuk terus menulis dan mendapatkan uang sebagai penebus kebutuhan hidupnya. Penulis pemula dengan karya yang harus dibuktikan terlebih dahulu memang tidak mudah, terkadaang dalam mutu sendiri, ia masih dipertanyakan bagaimana kelayakannya.

Tetapi menjadi penulis yang professional dan kaya jelas tidak mudah. Bukan hanya butuh proses tetapi butuh juga dalam melatih dirinya bahwa; penulis terlihat seperti profesi mentereng tetapi bukan profesi yang mudah dijalani. Bahkan ketika manusia berniat menjadi penulis sendiri harus menanggalkan apa yang namanya kaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun