Manusia dengan pilihannya akan menjadi sebuah pengalaman hidup. Tentu semua adalah pembelajaran dari bentuk-bentuk hidup itu sendiri menjadi manusia.Â
Jika kita bukan diri orang lain; "jangan pernah berbicara orang lain, apa lagi menyalahkan orang lain dengan keputusannya". Sangat tidak pantas rasanya menyesalkan hidup orang lain meskipun kita tahu; "ia akan terus berada didalam lingkaran setan.Â
Misalnya: ketika apa yang dipilihnya menjadi terus dan terus dipilih, seakan menjadi kesangsian bagi orang lain untuk mencurigainya bahwa; pilihan dari setiap obsesi pikiranya adalah salah".
Mungkin dengan kesadaran sudah enggannya hidup dilingkaran tersebut merupakan awal dari kesadarannya bahwa; mereka telah memilih jalan yang salah. Dan apakah satu manusia berhak menghakimi manusia lain?Â
Salah dan benar adalah perkara pribadi manusia dan itu hanya diri sendiri yang dapat menilainya. Kesadaran tumbuh sebagai diri, pengalaman hanya rangsangan untuk menditeksinya, dan pilihan menyadarkan tetap; "hanya diri sendiri yang menentukan, bawasannya setiap orang ingin lari dari penderitaan dan selalu ingin mengejar kebahagiaan".