Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Kisah Prio: Antara Cinta, Pengetahuan, dan Agama

8 Mei 2020   10:27 Diperbarui: 9 Agustus 2020   01:17 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: kompas.com

Lamunan merupakan sesuatu yang tidak dapat dilepaskan oleh manusia termasuk prio. Tentu dengan lamunan itu, ia bukan hanya akan dijadikan ajang kontemplasi.

Tetapi juga ajang dari manusia merefleksi dirinya sendiri, sudah sesuaikah dengan kenyamanan batin yang mereka hadapi tentang cara hidup yang sedang dijalani?

Perkara baik dan buruk, manusia memang harus melampauinya, seperti sudah menjadi takdir hidup manusia itu, semua adalah setitik dari kontradiksi, begitupun dengan hidup prio yang sejatinya kontradiktif tersebut.

Karena kecewa dengan kehidupan mungkin bukanlah jawaban. Baik dan buruk seperti menjadi satu kesatuan itu antara manusia, nasibnya, dan jalan berpikirnya sendiri yang sulit terjadi dalam kenyataan

Menjadi manusia: "kesalahan apapun masih bisa diperbaiki. Dan setiap dari bentuk kekecewaan itu: selalu dapat disembuhkan. Kata-kata itulah yang seperti muncul misterius dalam pikiran prio. 

Berpikir-dan terus memikirkan akan samapai pada titik berhenti berpikir namun tidak disadari. Dalam kadar berlebih dalam berpikir, justru disana kita akan menemukan buah dari pikiran yang sebenarnya kita butuhkan. 

Prio selalu menemukan apapun yang ia butuhkan sebagai kebijaksanaan saat, dia memang harus berpikir keras menanggapi sesuatu.

Karya sebagai kepuasan batin, disanalah seseorang itu berharap, bukan berharap terhadap sesuatu yang tidak dijangkaunya, tetapi dengan berkarya itu, merupakan sesuatu yang menguatkan hidup manusia. 

Oleh karena itu menjadi manusia, aslinya mereka punya cara tersendiri untuk menguatkan hidup dengan cara masing-masing.

Jika seniman patung cara semakin menguatkan diri dan hidupnya menantang dirinya dengan melukis missal-nya supaya ada tantangan, berbeda dengan seniman kata-kata seperti prio, ia menantang dirinya membuat suatu novel filosofis yang berangkat dari kegelisahannya sendiri, menanggapi hidup yang sangat kontradiktif. 

Ya, tidak bisa disangkal memang, hidup memang kontradiksi itu, kekecewaan, kebahagiaan dan  kesengsaraan menjadi bingkai diri manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun