Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pemimpin Harus Mengenal Wahyu Mahkota Rama?

27 Mei 2019   14:55 Diperbarui: 10 Juni 2019   23:57 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi diambil dari kanal Youtabe rTV

Pada cerita Drama kolosal "Angling Dharama", saya kira ada sesuatu yang sangat menarik. Sesuai dengan cerita, tokoh yang diangkat dalam drama ini. Tentu Angling Dharma sebagai Raja di Kerajaan Malawapati. Kebijaksanaan, Kesaktian, dan kecintaan terhadap rakyatnya adalah pelajaran yang ingin di suguhkan dalam drama ini.

Memang tidak ada penjelasan spesifik mengenai arti dari Mahkota Rama. Tetapi saya akan mentafsiran sendiri tentang "Mahkota Rama" menurut saya. Melaui pendekatan bahasa terlebih dahulu. Mahkota berarti kewibawaan, status, dan orang yang mempunyai wewenang.

Sedangkan "Rama" artinya Bapak, yang mengayomi, menjadi pelindung bagi keluarga, dan bersikap akomodatif bagi anak maupun keluarga. Dalam politik sendiri "Rama", berarti panutan, tempat mencari perlindungan, dan keadilan bagi rakyat. Singkatnya Mahkota Rama adalah kewibawaan sebagai Bapak bagi semua (rakyat).

Mahkota Rama sendiri merupakan wahyu dalam bentuk pitutur yang diturunkan secara turun-temurun untuk menjadi sikap bagi Raja-Raja Jawa kala itu. Pengetahuan wahyu Mahkota Rama tidak dijadikan prasati atau kitab-kitab yang di ajarakan kepada umum. Melainkan sebagai pedoman sikap kepemimpinan khusus yang harus dimiliki seorang Raja atau pemimpin.

Inilah sikap yang harus dimiliki seorang Raja mengutip wahyu "Mahkota Rama";

Matahari

Menjadi seorang Raja haruslah berwatak seperti matahari, yang menjadi sumber terang pemberi kehidupan seperti matahari.

Bumi

Berwataklah seperti bumi yang selalu ikhlas memberi tanpa mengharap kembali.

Bulan

Berwataklah seperti bulan yang selalu teduh menyejukkan, serta memberikan ketenangan dan kedamaian bagi Rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun