Mohon tunggu...
Komang LeniAriani
Komang LeniAriani Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Halo saya Leni, selamat datang di blog saya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kekerasan Dunia Digital Mengancam Kenyamanan

29 Januari 2022   11:18 Diperbarui: 29 Januari 2022   11:22 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hal yang penting yakni jangan sampai mudah terprovokasi atas sebuah informasi yang belum jelas kebenarannya dan jangan mudah terpengaruh oleh perundungan di media digital .

Cyberbulling merupakan sebuah tindakan negatif dari seseorang atau kelompok tertentu yang memiliki niat jahat melakukan tindakan bullyng dengan cara mengirimkan pesan, foto, gamabar meme, dan video dengan tujuan menyindir seseorang. 

Dari hasil riset adapun pelau bullying di media digital adalah sebagian besar adalah anak remaja. Para remaja melakukan bullyng bukan sekeda membuat onar atau asal melecehkan saja namun motif ini dikarenakan ada indikasi ketidaksukaan seseorang terhadap orang lain yang dibenci namun takut mendatangi langsung sehingga mereka memilih malukakan melontarkan hinaannya di media sosial.

Remaja adalah masa periode kritis peralihan dari anak menjadi dewasa, hal ini adalaha hal yang normal dan biasanya akan terjadi perubahan hormonal, fisik, psikologi dan lingkungan sosialnya pun mengalami perubahan. Perubahan fisik yang dialami para remaja akan diikuti oleh maturasi, emosi dan psikis. 

Secara psikososial pertumbuhan pada remaja melalui tiga tahapan yakni Early, Middle, dan Late Adolescent. Dari tahapan tersebut memiliki karakteristiknya masing-masing. Dan segala hal yang diangga mengganggu pada proses maturasi fisik dan hormonal akan dapat mempengaruhi perkembangan psikis dan emosi oleh karena itu diperlukan adanya pemahaman yang baik tentang proses perubahan yang terjadi.

Perkembangan remaja bila ditinjau dari psikologi atau kematangan mental maka dapat dilihat dari berbagai macam faktor, anatar lain kamampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan sosial atau kelompok masyarakat atau teman sebaya. Kemampuan berinteraksi ini akan berkembang menjadi keterampilan berkomunikasi sosial. 

Ketermapilan berkomunikasi sosial pada remaja dengan kelompok teman sebayanya dilakukan dengan tujuan dasar perwujudan terhadap identitas diri remaja yang ingin mendapatkan pengakuan dari kelompok perteman atau lingkungan sosial. 

Seiring perkembangan remaja saat ini dipermudah dalam melakukan komunikasi dengan teman sejawatnya yakni bisa menggunakan sosial media yang dapat menghubungkan mereka dengan teman yang sedang berada ditempat yang tidak mudah dijangkau.

Dalam laman berita IDN Times menyebutkan pengguna internet di Indonesia sebagian besar digunakan untuk mengakses layanan komunikasi seperti Whatsapp, Line, Telegram dll sebsar 89,35% dan media sosial Facebook, Instagram, Twitter besar 87,13%.

Sebagian besar dari persentase tersebut penggunanya adalah remaja yang lebih memanfaatkan layanan internet untuk mengakses sosial media dari pada untuk sarana belajar dan mengakses informasi edukasi.

Dampak dari penggunaaan media internet yang tidak baik yakni akan berujung pada tindakan penyalahgunaan layanan media sosial, seperti bentuk tindakan bullyng, melakukan hacker pada sebuah akun untuk digunakan dengan tujuan membuat rupatasi pemilik akun menurun dan dibenci oleh orang lain.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun