Mohon tunggu...
Komalku Indonesia
Komalku Indonesia Mohon Tunggu... Freelancer - Komunitas Menulis

(Komunitas Menulis Buku Indonesia) "Berjuang demi Bangsa lewat Kata kata"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pagi Sahabat

27 Januari 2021   05:49 Diperbarui: 27 Januari 2021   05:53 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sahabat,
Ku baca layang untuk para sahabat
Tetes air penuh doa membelah pipi
ku ingat guru menyejuk iman
Keteduhan hati dibawah pohon
Tersirami embun di pagi hari

Sahabat,
Ku bayangkan sejuknya air jernih saat menghadap Illahi
Senyuman mengembang telah tuntas wariskan ilmu kehidupan
Dalam lembaran tertata apik
Pedoman kepasrahan dalam doa
Tertuju kepulan awan membawa pada Sang Khaliq

Sahabat,
Renungan pagi masih terdengar
Walau tertinggal suara merdu sebagai warisan
Sabun pembersih kalbu yang menjadi relung renungan pikir

Sahabat,
Pagiku bersama doa warisan guru
Pagiku senandung doa tak akan putus
Pagiku melayang bayang putih bersih tapaki hidup
Pagiku jalani kehidupan atas petunjuk Allah yang guru khabaran kebaikan dan kebenaran

Sahabat
Taukau kau aku masih menangis mengenang guru yang syadu dalam berucap
Tapi, bahagia buku perhalaman buku guru
ceramah kalbu penyiram bunga merekah di pagi hari

Sahabat,
Aku tau engkau telah di haribaan bersemayam di Surga Allah

Doaku semoga aku bisa terbawa dan Engkau dalam ampunan dosa

Sahabat,
Betapa aku kehilangan sosoknya
Namun, aku masih bisa mendengar suara syaduhnya

Ani
Bangil, 27 Januari 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun