Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Melihat Aviasi dari Pilihan dan Kebutuhan Operator Pesawat

30 Januari 2024   10:00 Diperbarui: 1 Februari 2024   09:30 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar :pixabay.com

Maskapai penerbangan berjadwal biasanya melakukan pembelian pesawat dengan dua latarbelakang yaitu ekspansi armada atau juga karena alasan pergantian pesawat mereka yang sudah menua.

Ekspansi maskapai dilakukan jika maskapai berencana menambah frekuensi penerbangan pada beberapa rute mereka serta juga karena ingin menambah rute penerbangan mereka.

Dalam melakukan satu atau keduanya maka maskapai akan memiliki dua faktor yang dapat memengaruhi keputusan mereka pada jenis dan tipe pesawat yang mereka akan beli, kedua faktor tersebut adalah pilihan dan kebutuhan.

Pilihan disini mengacu pada jenis pesawatnya yang sesuai dengan kebutuhan maskapai, misalnya jika maskapai berencana membuka rute baru jarak pendek, maka pilihannya bisa pesawat berbadan sedang seperti keluarga B 737 atau keluarga A 320 namun jika rute regional maka maskapai memiliki pilihan pesawat regional seperti Airbus A 220, Bombardier CRJ 100 atau ATR.

Bagaimana jika kemudian ada sebuah maskapai yang tidak bisa membeli pesawat baru baik untuk menggantikan pesawat mereka yang sudah tua dan juga untuk memperluas jaringannya ?


Maskapai ini pastinya akan berusaha semaksimal mungkin untuk menemukan jalan lain untuk membeli pesawat untuk memenuhi kebutuhannya.

Inilah gambaran mengenai keadaan dan kondisi yang dihadapi oleh maskapai asal.Korea Utara, Air Koryo dimana maskapai ini tidak bisa membeli pesawat penumpang dan kargo (airliner) dari negara barat karena adanya sanksi oleh PBB pada tahun 2017 yang lalu.

Adalah resolusi PBB 2397 tanggal 22 Desember 2017 yang menyebabkan pelarangan segala jenis kegiatan perdagangan dengan Korea Utara sebagai imbas peluncuran Interconinental Ballistic Missiles oleh Korea Selatan pada tahun yang sama.

Pada sisi aviasi ini berarti maskapai Air Koryo tidak bisa membeli pesawat baru dan hanya bisa mengimpor suku cadang dan merawat pesawatnya untuk mempertahankan kelaikan udara pesawat pesawat yang mereka miliki saat ini.

Alhasil, maskapai masih mengoperasikan pesawat buatan Soviet yang rata rata umurnya 30 tahun lebih -- walau ada beberapa dari pesawatnya buatan tahum 2010 yaitu pesawat besutan pabrikan pesawat asal Ukraina, Antonov.

Bagi penggemar pesawat mungkin ini sangat menarik karena dapat merasakan sensasi terbang dengan pesawat kuno alias vintage yang tidak hanya tidak dioperasikan oleh maskapai manapun di dunia tapi juga sebagiannya tidak diproduksi lagi.

Namun dari sisi keselamatan penerbangan, keadaan dan kondisi ini membuat maskapai Air Koryo sebagai maskapai yang tidak direkomendasikan atau dengan kata lain membahayakan.

Adakah jalan keluar bagi maskapai Air Koryo ? jawabannya masih ada karena tidak hanya negara negara barat yang memproduksi pesawat penumpang dan kargo, masih ada negara negara timur yang juga memproduksinya yaitu Rusia, Tiongkok dan Ukraina.

Mari kita melihat opsi dari Ukraina sebagai negara asal pabrikan pesawat yang semasa kejayaan Soviet banyak memasok pesawat angkut/kargo bagi militer Soviet yaitu pabrikan Antonov.

Opsi ini diatas permukaan sangat memungkinkan karena Ukraina bukan termasuk negara yang menjatuhkan sanksi terhadap Korea Utara, akan tetapi keadaan dan kondisi negara Ukraina yang masih berperang melawan Rusia sepertinya tidak memungkinkan mereka memproduksi pesawat untuk maskapai Air Koryo.

Selain itu, Ukraina yang sebelum pecahnya perang mengungkapkan keinginannya untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO dimana tidak ada satupun negara anggota yang memiliki hubungan bisnis dengan Korea Utara, sehingga Ukraina sepertinya bukan opsi yang dapat membuahkan hasil kepada Air Koryo.

Opsi lainnya adalah negara Tiongkok yang pada beberapa tahun terakhir ini menunjukan kemajuan pada industri pesawatnya baik pesawat militer maupun pesawat sipil nya dengan tujuan untuk mengurangi ketergantungannya pada dua pabrikan terbesar di dunia yaitu Airbus dan Boeing.

Tiongkok memiliki pabrikan pesawat Comac dengan dua produknya yaitu C 919 dan ARJ 21 namun mesin pesawatnya menggunakan produk Safran asal Perancis yang notabene adalah salah satu negara barat dan juga anggota NATO. Ini berarti pula menjual kepada Air Koryo tidaklah semudah dalam kata kata.

Sebenarnya masih ada harapan pada Comac ini dimana mereka tengah mengembangkan mesin untuk produk pesawatnya namun diprediksi baru siap paling cepat pada tahun 2030 nanti, ini berarti pula umur pesawat pesawat Air Koryo semakin bertambah tua tanpa adanya penggantinya.

Opsi terakhir adalah Rusia yang memiliki pesawat airliner produksi dalam negeri mereka yaitu MC 21 besutan pabrikan Irkut dan dikembangkan oleh Yakovlev, selain pesawatnya mereka juga sudah menyiapkan mesin pesawat yang 100% buatan dalam negeri yaitu PD-14.

Akan tetapi bila para maskapai Rusia mengganti semua pesawatnya dengan MC 21 berarti produksinya difokuskan untuk para maskapai Rusia yang secara keseluuhan merupakan operator dari pesawat Boeing dan Airbus (sekitar 600 unit pesawat).

Dari ketiga opsi ini tidak ada yang dapat memberikan angin segar kepada maskapai Air Koryo sehingga satu satunya yang dapat dilakukan adalah menunggu hingga ada kesempatan atau ketersediaan pesawat airliner, apakah itu dari Rusia setelah mereka memenuhi permintaan para maskapai Rusia yang mengganti semua pesawatnya dengan MC 21 atau menunggu hingga paling cepat tahun 2030 saat Tiongkok berhasil memproduksi mesin pesawatnya..

**

Maskapai perlu berkembang dan melebarkan sayapnya serta dapat menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi serta tetap selalu menawarkan keselamatan sebagai produk utama mereka, akan tetapi untuk mencapai itu semua dibutuhkan sumber daya yang tidak sedikit.

Penyediaan pesawat yang sesuai dengan kebutuhannya, merawat dan melakukan modernisasi serta menambah jumlah pesawat ketika saat nya tiba dapat dikatakan cara yang umum dilakukan oleh maskapai namun itu semua memerlukan biaya investasi yang tidak kecil agar maskapai dapat memenuhi kebutuhan pasar.

Pada maskapai Air Koryo, pilihan mereka hampir dikatakan tidak ada namun kebutuhan sepertinya sudah mendesak dengan melihat faktor usia pesawat pesawat mereka yang memerlukan modernisasi walaupun dengan fakta yang menunjukan bahwa mereka berhasil mempertahankan keselamatan penerbangan dengan perawatan pesawat mereka dengan maksimal.

Mudah mudah an maskapai Air Koryo dapat segera mendapatkan pesawat pesawat baru mereka, karena biar gimanapun juga penerbangan sipil (berjadwal) adalah untuk semua manusia di bumi ini serta juga untuk menjamin keselamatan manusia yang melakukan penerbangan dengan maskapai manapun juga, setidaknya ini pengartian dari iniative dari Badan Penerbangan Dunia (ICAO) "No Country Left Behind" (NCLB)

Dan Korea Utara adalah juga anggota dari ICAO.

Hal yang berbeda dengan aviasi militer dimana adakalanya (dan bahkan umum diterapkan) pembelian pesawat militer dikaitkan dengan politik karena melihat pemanfaatan pesawat militer itu sendiri oleh operator nya yang dalam hal ini pihak militer dari negara pemesan atau pembeli pesawat.

Salam Aviasi

Referensi :

https://www.icao.int/about-icao/nclb/Pages/default.aspx

https://www.ch-aviation.com/news/77237-north-korea-eyes-new-russian-aircraft-for-air-koryo

https://en.m.wikipedia.org/wiki/United_Nations_Security_Council_Resolution_2397
.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun