Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Melihat Aviasi dari Pilihan dan Kebutuhan Operator Pesawat

30 Januari 2024   10:00 Diperbarui: 1 Februari 2024   09:30 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi penggemar pesawat mungkin ini sangat menarik karena dapat merasakan sensasi terbang dengan pesawat kuno alias vintage yang tidak hanya tidak dioperasikan oleh maskapai manapun di dunia tapi juga sebagiannya tidak diproduksi lagi.

Namun dari sisi keselamatan penerbangan, keadaan dan kondisi ini membuat maskapai Air Koryo sebagai maskapai yang tidak direkomendasikan atau dengan kata lain membahayakan.

Adakah jalan keluar bagi maskapai Air Koryo ? jawabannya masih ada karena tidak hanya negara negara barat yang memproduksi pesawat penumpang dan kargo, masih ada negara negara timur yang juga memproduksinya yaitu Rusia, Tiongkok dan Ukraina.

Mari kita melihat opsi dari Ukraina sebagai negara asal pabrikan pesawat yang semasa kejayaan Soviet banyak memasok pesawat angkut/kargo bagi militer Soviet yaitu pabrikan Antonov.

Opsi ini diatas permukaan sangat memungkinkan karena Ukraina bukan termasuk negara yang menjatuhkan sanksi terhadap Korea Utara, akan tetapi keadaan dan kondisi negara Ukraina yang masih berperang melawan Rusia sepertinya tidak memungkinkan mereka memproduksi pesawat untuk maskapai Air Koryo.

Selain itu, Ukraina yang sebelum pecahnya perang mengungkapkan keinginannya untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO dimana tidak ada satupun negara anggota yang memiliki hubungan bisnis dengan Korea Utara, sehingga Ukraina sepertinya bukan opsi yang dapat membuahkan hasil kepada Air Koryo.

Opsi lainnya adalah negara Tiongkok yang pada beberapa tahun terakhir ini menunjukan kemajuan pada industri pesawatnya baik pesawat militer maupun pesawat sipil nya dengan tujuan untuk mengurangi ketergantungannya pada dua pabrikan terbesar di dunia yaitu Airbus dan Boeing.

Tiongkok memiliki pabrikan pesawat Comac dengan dua produknya yaitu C 919 dan ARJ 21 namun mesin pesawatnya menggunakan produk Safran asal Perancis yang notabene adalah salah satu negara barat dan juga anggota NATO. Ini berarti pula menjual kepada Air Koryo tidaklah semudah dalam kata kata.

Sebenarnya masih ada harapan pada Comac ini dimana mereka tengah mengembangkan mesin untuk produk pesawatnya namun diprediksi baru siap paling cepat pada tahun 2030 nanti, ini berarti pula umur pesawat pesawat Air Koryo semakin bertambah tua tanpa adanya penggantinya.

Opsi terakhir adalah Rusia yang memiliki pesawat airliner produksi dalam negeri mereka yaitu MC 21 besutan pabrikan Irkut dan dikembangkan oleh Yakovlev, selain pesawatnya mereka juga sudah menyiapkan mesin pesawat yang 100% buatan dalam negeri yaitu PD-14.

Akan tetapi bila para maskapai Rusia mengganti semua pesawatnya dengan MC 21 berarti produksinya difokuskan untuk para maskapai Rusia yang secara keseluuhan merupakan operator dari pesawat Boeing dan Airbus (sekitar 600 unit pesawat).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun