Selain kembali ke BDO, beberapa juga mungkin masih memilih bandara CGK dengan beragam latarbelakang, salah satunya ketersediaan rute dengan tujuan mereka yang mungkin tidak tersedia di bandara KJT ataupun BDO.
Juga tidak dilupakan bahwa bandara KJT akan menggantikan bandara Hussein Sastranegara (BDO/WICC) yang sebelumnya menjadi hub bagi beberapa maskapai yang beroperasi di Indonesia.
Dengan menjadikannya hub-nya, maka maskapai pastinya perlu memikirkan tempat beristirahat (RON -- Run Over Night) bagi kru pesawatnya yang akan melakukan penerbangan pada hari berikutnya, fasilitas penginapan seperti hotel akan menjadi kebutuhan maskapai.
Lokasi penginapan yang jauh mungkin akan menjadi pemikiran ekstra bagi maskapai terutama pada transportasi dari dan ke bandara bagi para kru mereka.
Dari sisi pengelola bandara, proses persiapan perpindahan ini bisa dikatakan selesai dengan hanya menunggu pelaksanaannya saja dimana menurut situs resmi bandara KJT menunggu dari Kementrian Perhubungan dan diharapkan sudah terlaksana pada bulan Oktober 2023 nanti.
Namun demikian bentangan perjalanan mereka di depan sangatlah panjang dan memerlukan dukungan dan kerja sama dengan berbagai pihak.
Bagaimana dari sisi pelaku perjalanan baik untuk keperluan bisnis, leisure dan social yang bertempat tinggal di cakupan bandara ?
Penutupan bandara BDO sebagai bandara umum (komersial) memang sebaiknya dilakukan pada proses perpindahan bandara karena para pelaku perjalanan khususnya yang berdomisili di Bandung baik kota maupun kabupatennya mungkin akan lebih memilih bandara BDO untuk memulai perjalanannya jika masih tersedianya penerbangan ke tujuan mereka.
Penetapan harga tiket oleh para maskapai juga akan menjadi salah satu daya tarik, tidak hanya dari akses dan fasilitas saja -- harga tiket pesawat dengan pemberangkatan dari bandara BDO versus KJT bisa saja berbeda ditetapkan oleh maskapai.
Berbagai pertimbangan akan dilakukan oleh maskapai misalnya lokasi bandara KJT yang bisa lebih jauh ataupun pendek pada setiap rutenya dibandingkan dari bandara BDO dimana ini akan memengaruhi jumlah konsumsi bahan bakarnya.
Dengan melihat ini semua, optimisme para pihak sebaiknya memang tidak hanya sebatas pada persiapan dan visi serta misi, tetapi juga pada pelaksanaanya kelak serta pada perencaaan strategisnya dengan aktualisasi tindakan.