Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ketika Kebutuhan akan Liburan Menjadi Kebutuhan Mendesak

30 Desember 2022   13:21 Diperbarui: 30 Desember 2022   13:46 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pantai dengan kumpulan turis (foto: pixabay.com)

Akhir tahun telah tiba dan telah menjadi pemandangan biasa terjadi dimana bandara bandara dipenuhi oleh banyak orang dengan barang bawaanya yang akan menuju ke tempat liburan serta merasakan pergantian tahun bersama keluarga dan orang orang terdekat.

Akan tetapi pemandangan ini ada yang berbeda dari tahun tahun sebelum pandemi, walau memang terjadi lonjakan jumlah holiday makers, akan tetapi tetap berbeda.

Dimana letak perbedaannya tersebut ?

Liburan akhir tahun bisa dikatakan sebagai liburan musiman yang berarti hanya dilakukan pada waktu waktu tertentu seperti hari besar dan masa belajar berakhir dan lainnya.

Akan tetapi karena selama dua tahun berturut turut, liburan musiman akhir tahun terlewati akibat pandemi dan membuat liburan akhir tahun lebih dari sekadar kebutuhan musiman.

Oleh karena itu maka liburan musiman tahun ini dapat dikatakan naik kelas dari kebutuhan musiman menjadi kebutuhan yang (sangat) mendesak bagi banyak orang.

Harga tiket yang masih terbilang tinggi akibat harga bahan bakar avtur serta ditambah "kebiasaan" kenaikkan harga tiket musiman tidak membuat desakan untuk memenuhi kebutuhan berlibur tertahan dan justru dorongannya semakin kuat bagai dorongan mesin jet pesawat tempur (afterburner) yang harus segera takeoff untuk melakukan misi.

Liburan memang sudah menjadi kebutuhan namun waktu pelaksanaannya biasanya disesuaikan dengan waktu tersedia, anggaran dan kondisi serta keadaan yang sedang berkembang namun liburan musiman akan selalu jatuh pada musim tersebut bagai skedul agenda dalam kegiatan sehari hari kita.

Oleh karenanya, biasanya kita membuat waktu agar tersedia baik dengan mengajukan cuti, mempersiapkan anggaran dari jauh hari dan ketika keadaan (pandemi) mereda maka persiapan berlibur segera dimulai.

Itulah sebabnya liburan musiman akhir tahun ini naik kelas menjadi kebutuhan mendesak bagi banyak orang.

Apakah itu buruk ?

Tidak. Justru kebalikkannya, ini merupakan hal yang positif serta menambah kokoh pernyataan yang mengatakan bahwa liburan tidak mengenal resesi ekonomi dan segala kondisi dan keadaan yang dapat berpengaruh pada jalannya kehidupan.

Liburan tidak mengenal semua itu hanya menyesuaikan diri dengan "wait and see", tidak terhenti , hanya terbendung.

Karena liburan adalah hasrat untuk melihat apa yang ada di sisi lain dunia, liburan sudah menjadi kebutuhan untuk berganti suasana dan lingkungan bagi kebanyakan orang, tidak peduli jarak dekat maupun jauh.

Dan ketika bendungan ini sudah terlalu padat mengisi ruang ruang hasrat untuk berlibur maka semburannya akan membawa dampak positif bagi banyak orang mulai dari penyedia moda transportasi hingga para pelaku pariwisata seperti pengelola akomodasi, restoran, cafe tempat atraksi hiburan dan lainnya.

Bila melihat dari sisi pelaku usaha pariwisata, kebutuhan mendesak dari para holiday makers pada musim akhir tahun ini juga berbeda dimana kebutuhan mereka juga menjadi mendesa.

Karena hampir sebagian besar dari mereka ada yang sempat " absen" dari persiapan persiapan dan aktivitas untuk menjamu para holiday makers selama dua tahun berturut turut.

Baik dari sisi pelaku wisata maupun pelaku pariwisata, liburan baik itu musiman maupun bukan, memang merupakan bagian dari kegiatan pada kalender tahunan mereka.

Usai perayaan tahun baru, low season pun akan tiba dan akan tergantikan dengan peak seasson antara bulan Juli dan Agustus dan menurun sedikit sebelum akhir tahun tiba.

Namun itulah kalender para pelaku wisata dan pelaku pariwisata, laksana perputaran roda namun sempat terhenti selama dua tahun terakhir ini.

Mudah mudahan dengan naik kelasnya kebutuhan liburan musiman akhir tahun 2022 ini menjadi kebutuhan mendesak dapat membuka pintu dan jendela bagi kegiatan pada kalender tersebut yang sudah berlangsung sekian lama.

Segala jenis moda transportasi tidak lagi harus mengandangkan armadanya dan justru menambah armada dan frekwensi angkutannya untuk menyesuaikan dengan pertumbuhan jumlah pelaku perjalanan.

Semua perusahaan layanan baik wisata maupun transportasi juga tidak lagi merumahkan karyawannya, dan lainnya yang akan mengembalikan laju perputaran roda perekonomian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun