Mohon tunggu...
Widiyatmoko
Widiyatmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aviation Enthusiast | Aerophile | Responsible Traveler

Penggemar pesawat berbagai jenis dan pengoperasiannya serta perkembangannya melalui membaca. Airport of Birth : HLP Current Airport : DPS

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menyikapi Penghargaan Wisata

14 Agustus 2022   21:13 Diperbarui: 15 Agustus 2022   09:02 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada kriteria penilaian kota, pihak T+L menerapkan dari sisi Sights/landmarks, culture, food, friendliness, shopping, value, dari sini dapat kita lihat bahwa pada dasarnya beberapa kota "besar' atau kota utama di Indonesia sudah memenuhi semua kriteria seperti banyaknya mall misalnya, namun kenapa hanya Ubud di Bali saja yang bertengger di urutan ketiga dalam 25 kota terbaik di dunia versi T+L ini.

Ubud tidak bisa dikatakan sebagai kota pesaing utama dari kota kota besar yang masuk dalam daftar 25 Kota terbaik di dunia yang kebanyakan adalah ibukota dan kota besar di sebuah negara.

Rasa kecewa dan kalah bukan dirasakan oleh kota kota besar yang dikalahkan Ubud, tetapi negara negara yang.memiliki banyak kota besar tapi tidak masuk dalam daftar itu, termasuk kita Indonesia.

Pertanyaan kemudian bisa muncul seperti ini, apakah tidak ada yang memberikan penilaian dan voting pada kota kota di Indonesia ? Jika benar ini menandakan masih sedikitnya jumlah wisatawan asing yang menilai kota kota besar kita kurang menarik untuk dimasukan dalam agenda liburan mereka.

Kota tidak hanya merupakan tempat kegiatan bisnis saja tetapi juga bisa menjadi obyek wisata yang menarik dengan berbagai attraction atau daya tarik seperti peninggalan bersejarah dan lainnya.

Pada salah satu kriteria diatas disebutkan landmark, apakah di kota kota besar di Indonesia kekurangan landmark ?


Pihak T+L sebenarnya membuka mata bagi kita  khususnya pada pemangku kepentingan di kota kota besar untuk lebih giat lagi merias dan mengelola kotanya sebagai destinasi wisata atau paling tidak menjadi tempat transit yang menarik untuk tidak dilewatkan dan jika wisatawan tertarik, sebuah tur singkat keliling kota bisa menjadi pertimbangan utama dalam pemilihan tempat liburan selanjutnya ataupun transit lebih lama.

Pada kelas Island atau pulau ini merupakan pembahasan yang sangat menarik penulis karena penulis menyukai wisata bahari (nautical tourism), selain itu jika kita membahas pulau kita tidak hanya terpaku pada sun, sand dan sea saja tetapi juga pesisir dan daratan juga serta community yang bermukim disana.

Namun mari kita tetap pada pembahasan.

Pada kriteria pulau terdapat unsur Natural attractions/beaches, activities/sights, restaurants/food, people/friendliness, value, nah apakah kita yang punya banyak sekali pulau ini yang tidak bisa mendampingi Bali dalam penghargaan tersebut ?

Jawabannya bisa karena pengembangan wisata bahari belum maksimum, masih banyak sekali pulau pulau kita yang super menawan dan cantik yang belum tersentuh dengan beberapa kritera penilaian mereka yaitu restaurant/food dan activities dengan berbagai pilihan aktivitas pantai seperti snorkeling dan diving dan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun