Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

It's Cool to Be Hero

30 Juli 2019   15:46 Diperbarui: 30 Juli 2019   21:03 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menginvestasikan aset secara mandiri memang sedikit lebih repot walau sudah memilih untuk menanamkan modalnya ke saham pilihan khusus milik negara. Namun demikian pelaku investasi biasanya mempelajari perekonomian nasional dan global, sehingga lebih cepat dalam mengambil keputusan jika diperlukan.

Apakah akan dijual segera untuk merealisasikan keuntungan. Atau menunggu beberapa saat menunggu target keuntungan atau untuk mengurangi risiko kerugian yang semakin dalam. Sehingga ada peran aktif dalam mengambil keputusan tidak sebagaimana jika menginvestasikan di surat-surat berharga.

(foto:finansialku)
(foto:finansialku)
Tetapi kaum millenial tidak perlu khawatir merasa minim pengalaman dalam berinvestasi dan takut karena salah pilih saham. Beberapa produk investasi membantu generasi now untuk belajar bagaimana cara berinvestasi dengan aman. Lewat saham yang sudah ditentukan pilihan-pilihannya sehingga semakin meminimalkan kemungkinan kerugian.

Menabung saham salah satu program yang diluncurkan Bursa Efek Indonesia (BEI) membantu masyarakat untuk lebih mengenal dan terbiasa berinvestasi walau dengan modal yang tidak terlalu besar.

Menabung saham salah satu cara berinvestasi yang cukup cerdas bila dibandingkan dengan berinvestasi uang dalam bentuk tabungan di bank. Sebab jika menabung uang nilai tukarnya cenderung menurun dari tahun ke tahun. Tidak demikian halnya dengan saham yang fluktuatif dan dapat dipelajari faktor-faktor yang mempengaruhi naik turunnya harga saham.

Apalagi jika tabungan sahamnya merupakan saham pilihan, umumnya adalah saham yang selalu mencetak keuntungan dalam menjalankan bisnisnya. Seperti saham-saham BUMN diantaranya Telkom, Bank Republik Indonesia, Aneka Tambang dan saham BUMN lain dimana nilai sahamnya terus bergerak naik dari tahun ke tahun.

(foto: cnnindonesia)
(foto: cnnindonesia)
Dengan menginvestasikan dana ke saham milik BUMN secara tidak langsung ikut membantu negara dalam melancarkan proyek-proyek pembangunan fisik, ekonomi dan sosial. Termasuk pendidikan dan kesehatan. Keuntungan dari investasi riil yang dikelola negara masuk dalam APBN atau anggaran pendapatan belanja negara yang hasilnya didistribusikan kembali guna kesejahteraan rakyat.

Demikian halnya dengan menginvestasikan dana ke surat-surat berharga seperti SUN dan SBN. Dana yang terkumpul dapat untuk memenuhi kekurangan atau menjadi tambahan APBN. Diantaranya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, meningkatkan kualitas pendidikan, pembangunan dan peningkatan infrastruktur.

(foto:djpprdepkeu)
(foto:djpprdepkeu)
Manakala keuntungan dari aktivitas ekonomi yang dikelola negara dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pertumbuhan ekonomi positif, mengindikasikan negara berhasil dalam mengelola investasi atau dana-dana yang berhasil dikumpulkan. Bentuknya dapat dirasakan secara fisik dan pelayanan sosial. Sedangkan investor dapat menikmatinya dalam bentuk imbal hasil.

(foto:i-bisnis)
(foto:i-bisnis)
Keberhasilan memutar dana investasi merupakan harapan tiap investor yang mempercayakan dananya dikelola agar menghasilkan nilai yang berlipat. Negara yang dikelola oleh pemerintah, yang mendapat mandat dari rakyat, memiliki tenaga-tenaga ahli di bidangnya termasuk dalam ekonomi moneter, investasi dan perdagangan.

Maka tidak salah menginvestasikan dana untuk dikelola oleh negara lewat investasi finansial seperti SUN atau SBN . Atau secara mandiri berinvestasi di pasar modal salah satunya menabung saham atau menabung emas di pegadaian dan bank pemerintah yang memiliki produk tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun