Mohon tunggu...
Ko In
Ko In Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berikan senyum pada dunia

Mendengar dan bersama cari solusi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Indahnya Suara "Brem... Berembem... Bem... Bem... Bem..."

20 November 2018   00:21 Diperbarui: 21 November 2018   15:08 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baterai masih mencukupi untuk situasi tidak terduga. Saya minta Her beristirahat, tidak perlu sibuk dengan membongkar muatan. Saya mengerti  Her perlu melampiaskan rasa penyesalannya. Namun jika dibiarkan berdampak dengan kesehatan jantungnya.

Sumber: www.mobilku.org
Sumber: www.mobilku.org
"Biarkan mesin dingin sambil menunggu petugas jaga membawa air," pinta saya.

"Kita istirahat dulu 15 menit. Sampai jam 18.05 untuk mendinginkan mesin. Sambil menunggu petugas rumah jaga di hutan membawa air untuk karburator. Sekalian menunggu Fred yang sibuk dengan panggilan alamnya. " jelas saya kepada rombongan.

Silahkan pak Lukman dan pak Her, makan nasi kotak untuk menjaga stamina supaya nanti dapat membantu menuangkan air ke dalam radiator. Sementara yang lain dapat mencicip cokelat yang dibawa Anggi.

"Pasti Anggi tidak keberatan dan bercerita bagaimana sejarah atau asal usulnya hingg Anggi  menyukai cokelat. Tolong juga ceritakan penghasil cokelat terbesar di dunia itu negara mana dan negara mana yang memproduksi cokelat teranak di dunia. Mengapa ? Kita yang berada di sini ingin tahu lebih banyak," jelas saya.

"Tolong Kanaya membantu membagi cokelatnya. Supaya sakit kaki Anggi tidak semakin parah karena banyak gerak," pinta saya.


Sumber pixabay.com
Sumber pixabay.com
Saya berharap kedua bapak tersebut  dapat membantu menenangkan situasi. Tidak membuat kalut situasi dengan kekurangan dan kelebihan yang mereka miliki. Memberi kesempatan Anggi bercerita, saya berharapa Kanaya dan ibu Prita dapat menimpali cerita Anggi . Bukankah sebagian perempuan suka bercerita?

"Tolong kalau petugas jaga sampai, dibantu ya pak," pesan saya ke Her dan Lukman. "Saya akan menjemput Fred, rupanya dia agak sedikit bingung. Itu suara peluitnya memanggil-manggil. Tidak jauh dari balik pohon besar dan tidak sampai lima menit," ucap saya kepada Her dan Lukman sambil menunjuk pohon.

''Jika  sampai di kampung depan. Kira-kira 22 menit. Kita beristirahat satu jam di Samberrembe, disana kita bisa numpang bersih-bersih badan. Charge HP, makan malam dan minta tolong penduduk untuk menyempurnakan perbaikan mobil," jelas saya

"Pak Lukman, bu Prita dan dik Kevin, dari Sambermbe akan menggunakan mobil sedan yang sedang menuju ke Samberembe. Supaya besok pagi dapat segera ke bandara," kata saya menghibur.

"Yang lain bersama saya di mobil ini yang sudah diperbaiki, dengan air cadangan yang cukup. Harapan saya, kita ke kota atau penginapan bersama dengan dua mobil," jelas saya .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun