Fenomena “Om Telolet Om…..” beberapa waktu lalu menyadarkan banyak orang bahwa bahagia itu sederhana. Permintaan sekelompok anak - anak ke pengemudi bus antar kota atau bus pariwisata supaya membunyikan klakson, menjadi sesuatu yang membahagiakan manakala klakson berbunyi.
Untuk memperoleh gaya hidup yang sehat, lakukan beberapa hal sederhana yang dapat membuat hidup menjadi gembira dan bahagia. Karena semua bermula dari pikiran, untuk membiasakan diri selalu berpikir positif dalam waktu tiga sampai lima detik.
Pertama, saat bangun tidur dan membuka mata upayakan memiliki pikiran yang positif tentang hari ini. Berpikir bahwa hari ini indah. Hari ini menyenangkan. Hari ini hari baik. Hari ini aku sehat. Tanamkan kata-kata itu dalam pikiran dan hati maka tidak terasa waktu tiga sampai lima detik sudah berlalu.
Selanjutnya mengucapkan syukur atau berdoa kepada Sang Pemilik Waktu atas hari yang sudah kita lalui dan syukuri mendapat kesempatan menikmati hari baru. Terserah akan memulai mana terlebih dahulu. Syukur dan doa atau menanamkan pikiran yang baik dan positif tentang hari ini. Tidak menjadi masalah.
Kedua, lakukan olahraga ringan sekitar lima sampai sepuluh menit. Kesibukan rutin setiap pagi seperti menyiapkan sarapan dan barang-barang atau perlengkapan yang harus dibawa ketempat pekerjaan jangan menjadi alasan untuk tidak melakukan olahraga ringan. Seperti senam atau melakukan peregangan otot. Dan itu akan menjadi lebih menarik jika disertai dengan suasana hati yang gembira, wajah dihiasi senyum penuh rasa suka cita.
Karena muka atau wajah yang menunjukkan kegembiraan dan suka cita akan memberi pengaruh baik kepada orang-orang yang ada disekitar. Dapat membangun suasana yang riang dan optimis dimana kita berada, menjaga segala bentuk keinginan yang kurang baik dan pikiran-pikiran negatif lainnya. Baik yang disengaja atau tidak sengaja karena dapat merusak suasana hati dan perjalanan hidup hari ini.
Sebagaimana seorang arif bijak pernah berpesan sekitar abad kedua sebelum Masehi dan pesan itu masih relevan dipakai sebagai pedoman untuk menapaki hidup hari demi hari, terjemahan bebasnya seperti ini;
“Keriangan hati merupakan kehidupan bagi manusia dan umur hidupnya diperpanjang oleh suka citanya. Legakanlah hatimu, hiburlah hatimu dan jauhkan dari segala kemasygulan. Sebab banyak orang telah binasa oleh kesedihannya dan kesedihan hati tidak ada gunanya.
Iri hati dan sakit hati memperpendek hidup. Dan kesusahan membuat orang menjadi tua sebelum waktunya”.
Ketiga, membiasakan diri menjadi pribadi yang mampu menciptakan suasana riang. Dengan menyapa terlebih dahulu lewat sapaan ramah dan sederhana seperti mengucapkan “Selamat Pagi”, “Selamat Siang”, “Selamat Malam”. Upayakan mengucapkannya dengan sukahati bukan sekedar basa-basi karena yang keluar dari hati mampu memberi pengaruh yang berarti bagi yang menerimanya.
Sebagian dari kita sering memperoleh sapaan ramah teller sebuah bank, salam serta senyum manis resepsionis sebuah hotel atau anggukan kepala penuh hormat dari satpam sebuah kantor. Semua dilakukan karena tuntutan pekerjaan namun akan menjadi lebih indah rasanya manakala disampaikan dengan ketulusan hati.
