Mohon tunggu...
Koalisi Rakyat Indonesia
Koalisi Rakyat Indonesia Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Rakyat bukan mainan. Rakyat tidak bodoh. Rakyat juga berpolitik. Sabarnya rakyat juga ada batasnya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Solusi TNI vs POLRI? Ya ABRI Reformasi! [Bagian 2]

23 November 2014   14:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:04 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

FYI [#3] : Mau tahu fakta yang lebih lucu soal anggaran keamanan & pertahanan kita? Dalam APBN-P 2013 pemerintahan SBY menambah biaya operasional TNI & POLRI kita sebesar Rp 14, 7 triliun yang terdiri dari 12,7 triliun untuk Kementerian Pertahanan dan Rp 2 triliun untuk POLRI. Dari mana anggaran tersebut? 100% UTANG DARI BANK DUNIA DAN JAPAN INTERNATIONAL AGENCY (JICA).Utang ini ditambah pinjaman dalam negeri sebesar Rp 750 milar untuk pembelian alutsista, dengan rincian Rp 600 miliar untuk Kemhan & TNI, Rp 100 miliar untuk POLRI. Padahal Bank Dunia tidak pernah memberikan pinjaman tanpa syarat alias selalu ada Letter of Intent yang berisi hal2 yang harus disetujui untuk dilakukan pemerintah Indonesia sebagai persyaratan mendapatkan pinjaman.

Tapi Jerman aja dengan Bundeswehr-nyamenyusutkan personel militernya & membentuk Komponen Cadangan, ide ente kok menambah militer? JASMERAH! Quantity is Quality. Stalin berhasil memukul mundur invasi Nazi Jerman bermodal tentara seabreg2, bahkan banyak dari mereka tidak dipersenjatai sama sekali. Kalau bisa memiliki keunggulan kuantitas & kualitas kenapa enggak? Jangan mau digoblog2in neokolonialis buat mempreteli kekuatan militer kita.

TNI kita harus modern & ready for battle, didukung alutsista yang memadai dan tersedia bagi setiap prajurit serta anggaran yang memadai. TNI harus punya daya tempur & daya gertak yang hebat di tengah geopolitik kawasan yang terus memanas: Konflik Malaysia dengan Kesultanan Sulu di Sabah, Konflik Laut China Selatan yang ditandai semakin agresifnya China, penempatan marinir AS di Darwin, Australia yang notabene ibukota teritorial terdekat dengan wilayah Indonesia.

Sekarang aja anggota TNI banyak yang "pengangguran", ntar tentara segitu mau buat apa? Ingat Bung tujuan kita berbangsa dan bernegara melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, meningkatkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia. ABRI tidak akan pernah tuna karya jika dilibatkan secara holistik menjalankan dan menegakkan catur tujuan Indonesia.

Nantinya peningkatan personel TNI ini juga berbanding lurus dengan peningkatan personel POLRI. Peningkatan personel keamanan & pertahanan ini akan menjamin negara selalu hadir di tengah2 masyarakat. Coba pikir udah berapa aksi kejahatan terjadi karena tidak ada patroli polisi? Berapa kerusuhan, tawuran, yang berlangsung tanpa adanya aparat negara yang melerai dan mengendalikan situasi? Semua ini dikarenakan personel hankam yang kurang sementara masalah keamanan bisa terjadi setiap saat di setiap tempat.

Selama ini WNI2 kita di luar negeri sering dilecehkan & dibantai semena2 karena diaanggap mereka telah jauh dari tanah air dan tidak ada yang melindungi. ABRI kita bisa ditugaskan di seluruh kedutaan besar RI di dunia dengan sebagai atase militer atau atase bidang hukum dan HAM. ABRI yang memilki kecakapan hukum bisa memberikan bantuan hukum bagi saudara2 kita yang jauh dari tanah air, juga perlindungan dari kekerasan dengan rutin mengontrol kondisi WNI kita di luar negeri. Jika AS bisa menempatkan tentara dengan senjata lengkap di Kedubesnya di Indonesia, kenapa ABRI kita enggak?

Dengan personel ABRI yang memadai, segala jenis pelanggaran terhadap pasal 33 UUD 1945 (Naskah Asli) juga bisa ditekan. Misalnya dalam hal penjagaan aset2 negara dan obyek vital, penyelundupan kekayaan negara ke luar negeri, sabotase aset2 negara oleh WNI & WNA dll. Selama ini oknum yang tidak bertanggungjawab  bisa bebas mencuri ikan2 kita & menyelundupkan BBM bersubsidi karena tidak cukup personel untuk mengawasi negara kepulauan terbesar di dunia ini, selain karena faktor2 lain seperti keterlibatan aparat dsb.

ABRI melalui AMD (ABRI Masuk Desa) dan penugasan di daerah remote juga bisa membantu negara memerangi kebodohan dan buta aksara. Memang ada warga sipil yang mau ditempatkan di tengah hutan Kalimantan atau di perbatasan untuk menjadi "guru darurat" bagi rakyat yang tidak bisa mengakses fasilitas pendidikan negara? Memang ada, selain swadaya seperti "Gerakan Indonesia Mengajar", mesti diiming-imingi fasilitas lengkap layaknya hidup di kota. ABRI & AMD-lah solusi kesenjangan pendidikan di daerah remote untuk jangka pendek. Untuk jangka panjang ya mesti pemerataan pembangunan terutama ke "Beranda Indonesia".

Sejak Negara ini didirikan, pendiri negara kita sudah memilki visi bahwa Indonesia akan menjadi negara Adinegara & Adilaga. Indonesia sejak dulu punya peran aktif menjaga ketertiban dunia. Soekarno bahkan berani menggagas Conference of The New Emerging Forces (CONEFO) untuk membentuk suatu kekuatan blok baru yang beranggotakan negara-negara berkembang untuk mengimbangi kekuatan Uni Soviet dan AS yang berlomba2 menyebarkan pengaruh & mencari dukungan negara2 lain.

Soekarno kemudiang mengontak konco2nya di RRC (Republik Rakyat China) & RPA (Republik Persatuan Arab/sekarang Mesir & Suriah) untuk mendukung CONEFO. Mereka sangat setuju dan mengirimkan bahan bangunan serta dana untuk membangun Gedung CONEFO yang sekarang menjadi Gedung Kura2. Tidak hanya itu, Soekarno pun berani mengeluarkan Indonesia dari keanggotaan PBB menyusul meningkatnya konfrontasi dengan Malaysia karena Malaysia diterima sebagai anggota tidak tetap dewan keamanan PBB.

Sampai saat inipun RI melalui TNI & POLRI terlibat aktif dalam menjaga ketertiban dunia dalam berbagai misi kemanusiaan & penjaga perdamaian PBB di berbagai belahan dunia seperti TNI dalam misi Kontingen Garuda (KONGA) I-XXVI dan POLRI sebagai Police Adviser maupun Formed Police Unit. Kami yakin jika HANKAMTIBNAS bisa diintegrasikan melalui ABRI Reformasi, dukungan sipil & sumber daya lainnya, suatu saat Indonesia bisa mengambil alih peran AS sebagai "polisi dunia".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun